Liputan6.com, Jakarta - Sebelum berlibur atau memilih untuk melakukan staycation, penting untuk mengetahui apakah hotel yang Anda pilih memiliki kualitas yang baik.
Sebelum memesan kamar di sebuah hotel, Anda wajib untuk melihat ulasan atau review dari pengunjung lain.
Baca Juga
Tapi, masih ada cara lain untuk mengetahui kualitas sebuah hotel bagus atau tidak.
Advertisement
Dilansir dari laman Bright Side, Senin (9/5/2022), berikut adalah sejumlah cara yang bisa Anda lakukan untuk melihat kualitas sebuah hotel:
1. Ulasan hanya sedikit atau sudah lama
Saat membuka sebagian besar situs web pemesanan, Anda dapat melihat nilai rata-rata yang diberikan pengulas kepada hotel. Tapi lihat lebih jauh dari itu: berapa banyak ulasan yang diberikan nilai ini? Sudah berapa lama ulasan ini ditulis? Lebih baik mengandalkan sebanyak mungkin opini segar.
2. Foto hotel bukan merupakan foto asli
Anda tidak perlu menjadi seorang profesional editor untuk mengetahui apakah sebuah foto telah disunting atau tidak. Bandingkan saja foto-foto yang disediakan perusahaan di iklan dengan foto-foto yang ditinggalkan para tamu sendiri. Jika hotel tidak menyembunyikan apa pun, perbedaannya tidak boleh terlalu drastis.
3. Situs web hotel sudah sangat ketinggalan zaman
Sementara banyak orang membuka situs web umum yang didedikasikan khusus untuk memesan properti, banyak hotel juga memiliki situs web sendiri, terutama yang mewah.
Belakangan ini internet menjadi penting untuk bisnis, jadi jika situs web membuat Anda heran karena sudah lama tidak diperbarui, itu juga bisa berarti mereka mungkin juga tidak mengupgrade hotel itu sendiri saat dibutuhkan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
4. Anda tidak dapat menghubungi orang-orang yang bekerja di sana
Jika Anda memiliki pertanyaan tentang hotel atau jika Anda ingin mengkonfirmasi reservasi Anda, Anda disarankan untuk menghubungi pihak properti secara langsung. Tetapi jika tidak ada yang menjawab panggilan telepon atau email Anda, itu patut dikhawatirkan. Kemungkinan staf akan membantu jika terjadi sesuatu selama Anda menginap di hotel mungkin kecil.
5. Pajak tidak termasuk dalam tarif kamar
Untuk tetap menjadi yang teratas dalam hasil pencarian, banyak hotel yang mengecualikan biaya pajak dari tarif kamar, membuat Anda berpikir kamar lebih murah daripada yang sebenarnya. Teknik ini paling dipertanyakan secara etis, dan dapat menghabiskan banyak uang ekstra pada saat kedatangan. Selalu pastikan bahwa Anda telah membaca semua informasi tentang pembayaran, dan jika Anda menemukan bahwa hotel mencoba menipu Anda, mungkin sebaiknya Anda menjauh.
Advertisement
6. Warna tempat tidur tidak berwarna putih
Jauh lebih mudah untuk melihat noda dan kotoran lainnya di tempat tidur putih, itulah sebabnya hotel sering menggunakannya sebagai bukti kebersihannya. Jika tempat tidur tidak berwarna putih pada iklan, maka itu mungkin menjadi alasan untuk curiga.
7. Gunakan aplikasi peta untuk membandingkan seberapa dekat hotel sebenarnya dengan tempat yang ingin Anda kunjungi
Dalam daftar, hotel mungkin mengatakan bahwa mereka dekat dengan beberapa atraksi wisata, tetapi itu mungkin berlebihan atau tidak benar sama sekali. Untungnya, Anda dapat memeriksa berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke tempat yang ingin Anda tuju menggunakan aplikasi peta apa pun. Bandingkan hasil yang Anda dapatkan dengan janji yang tercantum di iklan hotel, dan buat kesimpulan sendiri darinya.
Okupansi Hotel Naik selama Lebaran
Momen libur Lebaran menjadi berkah tersendiri bagi berbagai sektor usaha, termasuk perhotelan. Selain melakukan aktivitas mudik, masyarakat juga memanfaatkan libur Lebaran untuk mengunjungi tempat rekreasi dan wisata. Pada periode libur lebaran ini, banyak perusahaan hotel yang melaporkan lonjakan pemesanan kamar.
Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali memprediksi okupansi hotel akan mencapai 50 persen saat libur Lebaran. Wisatawan domestik yang berkunjung ke Pulau Dewata pada periode itu diperkirakan mencapai 20 ribu orang per hari.
"(Kenaikan wisatawan domestik) mungkin bisa 100 persen dari angka sekarang. Kalau sekarang masih tetap per hari 8 ribu dan 6 ribu dan sekarang belum musim liburan. Kira-kira per hari bisa 20 ribuan kalau sudah masuk liburan," kata Kasi Pengembangan Pasar Pariwisata dari Dinas Pariwisata Bali Gunandika, dilansir dari laman merdeka.com, 18 April 2022.
Prediksi itu sejalan dengan kebijakan aturan pemerintah yang tidak mewajibkan tes PCR jika pelaku perjalanan sudah menjalani vaksinasi booster. Tingkat hunian kamar hotel dan penginapan juga diprediksi akan meningkat. "Kira-kira bisa sampai 50 persen. Untuk di wilayah Badung, di Kuta dan Nusa Dua. Untuk domestik lebih suka menginapnya di daerah Badung," ujarnya.
Ia juga memperkirakan, kunjungan wisatawan domestik mulai meningkat pada 29 April 2022 atau sebelum Lebaran. Puncaknya diprediksi dua hari setelah Lebaran.
Sementara kunjungan wisatawan mancanegara saat ini berkisar 1.800 atau 2.000 orang per hari. Naik turunnya kunjungan tergantung penambahan maskapai. Saat ini 12 maskapai internasional yang beroperasi di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Advertisement