Liputan6.com, London - Kasus COVID-19 di Inggris dilaporkan kembali naik usai acara Platinum Jubilee yang merayakan 70 tahun kekuasaan Ratu Elizabeth II. Hingga Jumat (24/6), ada kenaikan 75 persen kasus baru dibandingkan sebelum perayaan Platinum Jubilee.
Menurut laporan CNBC, Senin (27/6/2022), Health Security Agency di Inggris menyebut data menunjukkan dua varian BA.4 dan BA.5 telah menjadi yang dominan di Inggris, serta mendorong kenaikan infeksi.
Advertisement
Baca Juga
Kasus BA.4 mencapai 22 persen dan kasus BA.5 ada 39 persen.
"Sudah jelas bahwa menambahnya prevalensi Omicron BA.4 dan BA.5 secara signifikan menambah jumlah kasus yang kita observasi dalam beberapa pekan terakhir,"ujar kepala penasihat medis UK Health Security Agency, profesor Susan Hopkins.
Menurut analisis UKHSA, kasus BA.5 naik 35,1 persen lebih cepat ketimbang BA.2. Sementara, BA.4 naik 19,1 persen lebih cepat.
Dua varian itu telah menjadi "Variant of Concern" pada Mei lalu. Varian itu juga memicu naiknya kasus di India, Singapura, serta Indonesia. Meski menular lebih cepat, dua varian itu belum menunjukkan menyebabkan penyakit lebih parah.
Susan Hopkins mengingatkan agar masyarakat terus waspada terhadap virus ini. Angka perawatan rumah sakit pun meningkat 8,2 persen berdasarkan perhitungan pekan lalu.
"Sebagaimana prevalensi meningkat, lebih penting bahwa kita semua tetang waspada, lakukan pencegahan, dan memastikan kita update dengan vaksinasi COVID-19 yang masih merupakan pertahanan terbaik kita melawan virus," jelas Susan Hopkins.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Indonesia Dapat Bantuan 300 Unit Pendingin untuk Vaksin Covid-19 dari Jepang
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerima bantuan hibah logistik berupa 300 unit alat refrigerator vaksin Covid-19 dari Pemerintah Jepang untuk mendukung program vaksinasi di Indonesia.
Menurut Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, fasilitas logistik tersebut menjadi salah satu penentu kesuksesan Indonesia dalam program vaksinasi Covid-19 yang telah bergulir selama 17 bulan terakhir.
"Ada yang bertanya kepada saya, kenapa Indonesia begitu sukses melaksanakan vaksinasi dalam 17 bulan mencapai 415 juta suntikan ke lebih dari 205 juta orang? Salah satunya adalah karena logistik," ujar Menkes Budi saat acara serah terima bantuan itu di JICT Tanjung Priok, Jakarta Utara melansir Antara, Minggu (26/6).
Budi menyebut, ketersediaan logistik berupa fasilitas penyimpanan vaksin bersuhu dingin telah berkontribusi sebesar 15 persen untuk persiapan negara dalam memenangkan peperangan menghadapi pandemi Covid-19.
"Selama masa perang menghadapi SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, sistem kesehatan di Indonesia telah diperkuat dengan pengadaan tempat penyimpanan vaksin rantai dingin berkisar minus 82 derajat Celcius yang ideal untuk negara tropis. Sehingga kami bisa melayani dan mendistribusikan vaksin ke 17.000 pulau dan 270 juta penduduk Indonesia," papar dia.
Budi memaparkan, tempat penyimpanan vaksin yang dimiliki Indonesia, di antaranya sebanyak 44 unit jenis ultra cold storage merupakan transaksi pembelian dari UNICEF melalui Fasilitas COVAX.
"Alat tersebut saat ini telah disebar ke 34 provinsi di Indonesia dan tersedia di PT Bio Farma Bandung, Jawa Barat," jelas Menkes Budi.
Advertisement
Apresiasi Jepang
Pada kesempatan tersebut, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasuki Kenji sempat memuji kepemimpinan Indonesia dalam Forum G20 bidang kesehatan.
Kanasuki Kenji mengatakan, pengadaan bantuan 300 unit alat refrigerator vaksin Covid-19 bertujuan untuk mendukung Indonesia dalam mewujudkan ketahanan sistem kesehatan global.
"300 unit refrigerator vaksin telah terdistribusi sejak dua hari lalu. Dan lebih banyak lagi yang akan datang tahun ini untuk memastikan vaksinasi Covid-19 di seluruh negara berjalan dengan baik," kata dia.
Ia mengatakan, vaksin Covid-19 merupakan kunci utama bagi negara dalam menghadapi tantangan pandemi melalui strategi pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons.
"Jepang mengalokasikan hampir 7 juta dosis vaksin untuk Indonesia. Pemerintah Indonesia saat ini telah memiliki ketersediaan vaksin yang aman untuk penduduknya," jelas Kanasuki Kenji.
Agenda serah terima donasi refrigerator vaksin dari Pemerintah Jepang di JICT Tanjung Priok turut disaksikan oleh Deputy Representative Operations UNICEF Indonesia Ismail Kamil.
Sempat Lewati 2 Ribu Kasus, Status COVID-19 di Indonesia Masih Terkendali
Pada kesempatan tersebut, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasuki Kenji sempat memuji kepemimpinan Indonesia dalam Forum G20 bidang kesehatan.
Kanasuki Kenji mengatakan, pengadaan bantuan 300 unit alat refrigerator vaksin Covid-19 bertujuan untuk mendukung Indonesia dalam mewujudkan ketahanan sistem kesehatan global.
"300 unit refrigerator vaksin telah terdistribusi sejak dua hari lalu. Dan lebih banyak lagi yang akan datang tahun ini untuk memastikan vaksinasi Covid-19 di seluruh negara berjalan dengan baik," kata dia.
Ia mengatakan, vaksin Covid-19 merupakan kunci utama bagi negara dalam menghadapi tantangan pandemi melalui strategi pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons.
"Jepang mengalokasikan hampir 7 juta dosis vaksin untuk Indonesia. Pemerintah Indonesia saat ini telah memiliki ketersediaan vaksin yang aman untuk penduduknya," jelas Kanasuki Kenji.
Agenda serah terima donasi refrigerator vaksin dari Pemerintah Jepang di JICT Tanjung Priok turut disaksikan oleh Deputy Representative Operations UNICEF Indonesia Ismail Kamil.
Advertisement