Liputan6.com, Seoul - Indonesia dan pemerintah Korea Selatan bekerja sama dalam bilang transportasi, ekonomi dan pariwisata melalui pesawat komersil Jeju Air.
Jeju Air rencananya akan mulai beroperasi dengan melalukan penerbangan langsung Indonesia-Korea mulai Desember 2022.
Baca Juga
Dipilihnya kerja sama ini karena Indonesia adalah negara kepulauan yang membutuhkan konektivitas dengan satu sama lain.
Advertisement
Penerbangan dianggap suatu kunci sukses pengembangan pariwisata di Indonesia dan Korea karena penerbangan langsung akan membuat mobilitas menjadi lebih mudah.
Pemerintah Indonesia terus memperbaiki sektor pariwisata karena saat pandemi COVID-19, turis mengalami penurunan yang sangat drastis yaitu pada tahun 2019 sebanyak 16 juta turis dan pada bulan april 2022 hanya terdapat 111.000 turis saja.
Pemerintah Indonesia mengucapkan terima kasih kepada perwakilan Jeju Air, Kim E-Bae atas inisiasi dari Jeju Air yang bersedia untuk terbang ke Indonesia ke beberapa kota khususnya di Provinsi Sulawesi Utara sebagai wilayah penerbangan utama.
Beberapa kota yang akan dilintasi yaitu Batam, Bali, Manado, Lombok, Jakarta dan Jogjakarta.
Selain perkuaran sektor pariwisata pemerintah juga melakukan pertukaran budaya perkenalan budaya Hallyu Kpop juga dilakukan di Indonesia khusunya wilayah Sulawesi Utama.
Pemerintah Sulawesi Utara dapat mengundang bintang Korea ke Sulawesi Utara, agar masyarakat dapat melihat bintang K-pop secara langsung.
Dipilihnya Wilayah Sulawesi Utara
Sulawesi Utara dipilih karena wilayah yang sangat strategis.
Dimana wilayah ini persis negara asia timur dan menjadi alur perdagangan sangat bagus sehingga ada konektivitas udara dan laut yang bagus yang membuat perdagangan indonesia korea akan semakin berkembang nantinya.
Kim E-Bae selaku CEO Jeju Air menjelaskan bahwa Indonesia meripakan mitra yang paling cocok untuk memperluas penerbangan dari Jeju Air itu sendiri.
“Saya sangat senang dan kami yakin perusahaan Jeju Air dapat memajukan ekonomi Korea maupun Indonesia,' ucapnya."
Ia juga menjelaskan bahwa Indonesia punya banyak unsur pariwisata dan banyak warga Indonesia yang mengetahui dan menyukai budaya Korea.
"Sebenernya jalur penerbanan Korea dan Indonesia hanya ada 23 kali per minggu, namun dengan Jeju Air ini jalur penerbangan kedua negara makin ditambah agar hubungan kedua negara makin erat."
Advertisement
Potensi Kota Manado
Kota Manado adalah titik dan wilayah pusat dari kerja sama wilayah ini.
Kota ini juga akan digencarkan promosi besar-besaran agar turis dari Korea banyak yang berkunjung ke Kota Manado.
Kim menjelaskan bahwa sebenarnya orang Korea sendiri menyukai untuk berlibur ke wilayah dengan potensi dan culture seperti warga Korea.
Untuk itu perlu adanya kerja sama antar kedua negara agar setidaknya masyarakat Korea mengetahui Kota Manado dan pariwisata di dalamnya.
Gubernur Sulawesi Utara Olly Donkokambey juga menjelaskan bahwa sektor pariwisata Sulawesi Utara bertumbuh dengan cepat. Sebelum adanya pandemi COVID-19 turis dari China berjumlah sebanyak 200.000 lebih.
Ia menjelaskan “Peta geopolitik dan geostrategis Sulawesi Utara dilalui oleh dua perairan Internasional bagi perjalanan menggunakan laut sangat dekat dari Korea ke wilayah Sulawesi Utara.”
Pembangungan Infrastruktur Daerah
Pembangunan Infrastruktur juga merupakan aspek yang penting dimana sekarang ini Bandara Sam Ratulangi beroperasi selama 24 jam penuh.
Hal ini memudahkan wisatawan untuk melakukan perjalanan baik domestik maupun internsional, selain itu dengan adanya rute penerbangan Jeju Air ke beberapa kota di Indonesia akan memperpendek jarak tempuh dan penumpang menjadi makin nyaman.
Selain itu, pemerintah Sulawesi Utara juga telah meresmikan hotel dengan 250 kamar, dimana vasilitas hotel ini sudah sangat cukup dan memadai untuk kedatangan wisawatawan dari Korea.
Diharapkannya dengan adanya kerja sama ini potensi dan pengembangan wilayah di Sulawesi Utama makin maju kedepannya.
Advertisement