Kebakaran di Kawasan Kumuh Seoul Korea Selatan, 500 Orang Dievakuasi dan 60 Rumah Terbakar

Kebakaran melanda Desa Guryong, salah satu daerah kumuh terakhir yang tersisa di ibu kota Korea Selatan, Seoul.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 20 Jan 2023, 17:20 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2023, 14:44 WIB
Kebakaran di area kumuh Seoul, Korea Selatan. (Ahn Young-joon/AP)
Kebakaran di area kumuh Seoul, Korea Selatan. (Ahn Young-joon/AP)

Liputan6.com, Seoul - Kebakaran melanda Desa Guryong, salah satu daerah kumuh terakhir yang tersisa di ibu kota Korea Selatan, Seoul. Menurut petugas pemadam kebakaran, sekitar 500 orang dievakuasi dari rumah mereka pada Jumat (20/1/2023).  

"Kebakaran terjadi sekitar pukul 06.28 pagi di distrik keempat desa tersebut," kata Shin Yong-ho, seorang pejabat Stasiun Pemadam Kebakaran Gangnam, dalam pengarahan yang disiarkan televisi seperti dikutip dari CNN.

"Responden pertama tiba sekitar lima menit kemudian," imbuhnya.

Kebakaran tersebut dilaporkan padam sekitar pukul 11.50 waktu setempat dan merusak area seluas 2.700 meter persegi.

Sejauh ini tidak ada kematian atau cedera yang dilaporkan akibat kebakaran di kawasan kumuh Seoul itu.

"Sekitar 60 rumah diyakini telah terbakar," kata Shin, menambahkan sebagian besar struktur terbuat dari panel kayu lapis vinil.

Video di media sosial yang beredar menunjukkan api melahap apa yang tampak seperti deretan rumah, dengan kepulan asap hitam tebal menggantung di atas kawasan kumuh saat sirene meraung di dekatnya.

"Lebih dari 800 personel telah dikerahkan, termasuk petugas pemadam kebakaran, polisi dan pegawai pemerintah, sementara 10 helikopter telah dikerahkan untuk membantu," papar Shin.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, yang berada di Swiss menghadiri World Economic Forum (Forum Ekonomi Dunia), telah diberitahu tentang kebakaran tersebut dan telah memerintahkan pihak berwenang untuk memobilisasi "semua personel dan peralatan yang tersedia," menurut kantor kepresidenan.

"Yoon juga meminta pemerintah daerah untuk mengevakuasi warga dan memastikan keselamatan petugas penyelamat," imbuh pernyataan dari kantor presiden.

 

Salah Satu Daerah Kumuh Terakhir di Seoul

Kebakaran di area kumuh Seoul, Korea Selatan. (Baek Dong-hyun/AP)
Kebakaran di area kumuh Seoul, Korea Selatan. (Baek Dong-hyun/AP)

Pihak berwenang telah lama memperingatkan bahwa penduduk Guryong berada pada risiko bencana tertentu, dengan pemerintah Gangnam mengatakan di situs webnya bahwa daerah kumuh itu "rentan terhadap kebakaran" pada tahun 2019.

Kawasan itu juga dilanda banjir besar Agustus lalu, ketika rekor curah hujan menewaskan sedikitnya 13 orang di Seoul – termasuk beberapa penduduk yang terjebak di rumah bawah tanah "banjiha" yang suram yang digambarkan dalam film "Parasite."

Perkampungan kumuh Guryong telah lama dipandang sebagai simbol kesenjangan antara kaya dan miskin di Korea Selatan, negara dengan ekonomi terbesar keempat di Asia. Kawasan itu sejatinya adalah bagian dari distrik Gangnam yang kaya dan gemerlap, yang menjadi terkenal setelah lagu penyanyi Psy tahun 2012 "Gangnam Style".

Terkadang wilayah tersebut disebut Beverly Hills of Seoul.

Bangunan apartemen bertingkat tinggi Gangnam terletak kurang dari satu kilometer dari gubuk-gubuk di Guryong. Tempat banyak penduduk tinggal di perumahan darurat sempit yang dibangun dari bahan seperti kayu dan besi bergelombang.

 

 

Rencana Pembangunan Kembali yang Tersendat

Ilustrasi bendera Korea Selatan
Ilustrasi Korea Selatan (iStock)

Meskipun rencana untuk membangun kembali kawasan kumuh Seoul itu berlangsung setidaknya satu dekade, banyak proposal yang tersendat karena ketidaksepakatan antara badan pemerintahan lokal dan negosiasi mengenai kompensasi lahan.

Upaya ini sedang berlangsung, dengan 406 rumah tangga – lebih dari sepertiga populasi daerah kumuh – direlokasi pada 2019, menurut situs web pemerintah Gangnam. Lebih dari 1.000 penduduk masih tinggal di sana, kata pejabat Gangnam pada Jumat.

Distrik tersebut membagikan lebih banyak rencana pembangunan kembali Mei lalu, dengan seorang pejabat setempat mengatakan bahwa tanah tersebut akan diubah menjadi “kompleks perumahan mewah yang ramah lingkungan."

Pihak berwenang bekerja untuk membantu merelokasi sekitar 1.500 rumah tangga yang tinggal di gubuk di tiga daerah kumuh utama, termasuk Guryong, ke perumahan umum, kata pemerintah Seoul dalam rilis berita November lalu.

Pemerintah Seoul menambahkan bahwa kota tersebut pada akhirnya bertujuan untuk "menghilangkan tempat tinggal yang tidak normal seperti gubuk dan rumah vinil."

Dievakuasi ke Gym dan Akan Dipindah ke Hotel

Ilustrasi bendera Korea Selatan (AP/Chung Sung-Jun)
Ilustrasi bendera Korea Selatan (AP/Chung Sung-Jun)

Mengutip situs DW, semua warga yang dievakuasi telah dipindahkan ke fasilitas terdekat termasuk gym sekolah dan nantinya akan dipindahkan ke hotel, menurut Kim Ah-reum, seorang pejabat di kantor Distrik Gangnam.

Saat ini di Forum Ekonomi Dunia yang berlangsung di Davos, Swiss, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menyerukan mobilisasi semua petugas pemadam kebakaran dan peralatan yang tersedia dalam upaya meminimalkan kerusakan.

Sementara Menteri Dalam Negeri Lee Sang-min menginstruksikan pihak berwenang untuk melindungi daerah tetangga dari kerusakan sekunder.

Infografis Tragedi Mematikan Pesta Halloween di Itaewon Korea Selatan
Infografis Tragedi Mematikan Pesta Halloween di Itaewon Korea Selatan (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya