Liputan6.com, London - Putra dari Marco Pierre White pemilik restoran sekaligus koki di Inggris masuk Islam, setelah dibebaskan dari penjara. Setelah itu dia menghabiskan lebih dari 1 juta Pound Sterling atau setara dengan kurang lebih Rp18,5 miliar, untuk rehabilitasi.
White Jr bersumpah tidak akan pernah menggunakan narkoba lagi. Dia mengungkapkan bahwa dia telah masuk Islam untuk membantunya tetap bersih.
Marco Pierre White Junior (28) dibebaskan pada minggu ini setahun di penjara karena memiliki pisau, memata-matai orang, memiliki heroin, dan secara rasial melecehkan penjaga supermarket.
Advertisement
Mengutip dari Daily Mail, Senin (27/3/2023), bintang Celebrity Big Brother ini mengatakan bahwa dia didukung oleh ayahnya setelah menjadi seorang muslim saat dia berjuang untuk 'tetap bersih' dan keluar dari masalah penyalahgunaan narkoba yang ia mulai pada usia 13 tahun.
Dia sekarang berencana untuk menjadi seorang koki seperti ayahnya yang terkenal.
Baca Juga
"Lebih dari 1 juta Pound Sterling telah terbuang percuma karena kecanduan saya. Tapi Islam telah membantu saya melewati segalanya," ucapnya secara eksklusif kepada Daily Mail.
Saya telah di rehabilitas sebanyak 17 kali dan berada di penjara telah membuat saya sadar bahwa ini sudah cukup," tambah Pierre White Junior.
"Saya telah menjalani rehabilitasi di seluruh Amerika dan Inggris dan satu-satunya hal yang telah menyembuhkan saya adalah dipenjarakan di sel selama 23 jam sehari. Saya telah menyadari betapa beruntungnya hidup saya. Setelah melihat semua lapisan masyarakat di penjara dan beberapa orang tidak memiliki kesempatan hidup. Saya memiliki setiap kesempatan itu. Saya bisa saja melakukan apapun yang saya inginkan, tetapi saya malah menggunakan heroin dan berakhir di penjara. Saya telah menjadi gila," katanya kepada Daily Mail.
Pernyataan Marco Pierre White Junior Ketika Masuk Islam
"Di penjara saya melihat para pemuda akan berdoa. Saya akan mendengarkan mereka berbicara tentang komunitas Islam dan Alquran dan saya pikir banyak yang masuk akal. Saya membolak-balik Alquran dan minat saya mulai tumbuh," katanya kembali.
"Ketika saya berdoa kepada Allah saya meminta agar dosa-dosa saya diampuni dan agar dia membuat saya kuat dan melindungi saya. Saya meminta keluarga saya aman - dan semuanya menjadi kenyataan," tutur Marco Pierre White Junior.
"Ini gila bagaimana semuanya berjalan baik untukku. Saya percaya itu ada hubungannya dengan doa-doa dan agama saya".
Marco dikurung di dua penjara, HMP Bristol dan Channings Wood di Ogwell Devon, dan selama dia dipenjara dirinya terus dipukuli oleh sekelompok narapidana kulit hitam yang mengetahui bahwa dia termasuk di antara mereka karena kejahatan rasial.
Dia kehilangan tiga gigi dalam satu pukulan dan akhirnya dipindahkan ke satu sel untuk keselamatannya sendiri.
Advertisement
Dakwaan yang Membuat Dirinya Masuk Penjara
Salah satu dakwaan yang dia akui bersalah dan membuatnya dipenjara, karena pelecehan rasial terhadap penjaga keamanan supermarket. Dan pada tahun 2019 dia disebut mengeluarkan kata yang buruk kepada seorang petugas polisi yang menangkapnya karena mabuk.
Dia juga bersikeras, "Saya bukan rasis dan saya tidak menggunakan kata-kata rasis terhadap penjaga keamanan yang saya temui. Saya sangat menyukai narkoba, tetapi saya tidak akan bersikap rasis terhadap siapa pun. Saya hanya mengaku bersalah karena saya sudah muak dan telah ditahan selama enam bulan dan ingin hal ini selesai," tuturnya.
Ia menarik kaosnya untuk memperlihatkan tato enam garis yang ada di dadanya dan merupakan kutipan dari pemimpin hak-hak sipil Martin Luther King Jr yang terbunuh, "Dia adalah salah satu pahlawan saya. Bagaimana saya bisa menjadi rasis lewat kata-katanya dan apa yang dia perjuangkan mengikuti saya ke mana pun saya pergi," demikian pembelaannya.
Pecandu narkoba yang telah pulih ini, memiliki seorang putri berusia tiga tahun, bernama Arabella Rose dari pasangannya. Dia mengatakan kehilangan satu tahun hidupnya saat berada di dalam penjara juga membuatnya bertekad untuk tidak pernah menggunakan narkoba lagi.
"Ketika saya di penjara, saya berbicara dengan Arabella setiap hari di telepon dan saya selalu mengatakan kepadanya bahwa saya sedang bekerja. Saya tidak mengizinkan dia mengunjungi saya karena saya tidak ingin dia melihat ayahnya di penjara," ujarnya.
Marco Pierre White Junior Bersama Putrinya
Anaknya benar-benar cinta dalam hidup Junior, dan dia tidak bisa membiarkannya menderita lagi.
"Dia menutup matanya dan berkata, 'Ayah, aku tidak ingin kamu pergi lagi'," ucap anaknya kepada dirinya.
"Saya menulis pesan kepada putri saya dan ibunya setiap hari untuk memberi tahu mereka betapa saya mencintai mereka" katanya.
Advertisement