Liputan6.com, Jakarta - Presiden Iran Ebrahim Raisi menelepon Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (6/4/2023). Dikonfirmasi terkait hal itu, Kuasa Usaha Kedutaan Besar Iran di Jakarta Mahdi Rounagh menjelaskan bahwa esensi pembicaraan kedua kepala negara adalah perkembangan isu Palestina.
"Dalam perkembangan beberapa hari belakangan ini kan terjadi serangkaian tindakan kejahatan dan kriminal oleh zionis Israel di Masjid Al-Aqsa dan lain sebagainya maka dari itu perlu koordinasi antara kedua presiden dan para pemimpin dari negara-negara Islam maupun negara-negara yang peduli dengan nasib masyarakat Palestina," ujar Mahdi usai acara buka puasa bersama oleh Kedutaan Besar Iran, Kamis (13/4/2023).
Baca Juga
"Komunikasi tersebut mengusulkan diadakan pertemuan darurat dari Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) agar negara-negara Islam bisa mencapai suara yang satu untuk lebih mendukung bangsa Palestina dan menghentikan kekerasan terhadap bangsa Palestina."
Advertisement
Lebih lanjut Mahdi menuturkan bahwa usulan yang disampaikan Presiden Raisi disambut baik Presiden Jokowi.
"Kedua pihak sedang mengoordinasikan hal ini dengan negara lain. Belum ada tanggalnya, tapi semoga pertemuan tersebut bisa dilaksanakan," ungkap Mahdi. "Seluruh negara anggota OKI, semuanya mengutuk keras serangkaian tindakan kriminal oleh zionis Israel di Palestina dan saya yakin semua negara mendukung pertemuan tersebut."
Pembicaraan via telepon Presiden Raisi dan Presiden Jokowi juga turut membahas ekspansi hubungan Indonesia-Iran dan keinginan kedua belah pihak.
"Kami berharap dalam waktu dekat bisa dilaksanakan kunjungan antar para pejabat tinggi kedua negara," imbuhnya.