Kim Jong Un Akhirnya Bertemu Vladimir Putin: Terima Kasih Telah Mengundang di Tengah Jadwal Anda yang Sibuk

Pertemuan Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin diwarnai oleh peluncuran dua rudal jarak pendek Korea Utara.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 13 Sep 2023, 12:22 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2023, 12:10 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Vladivostok, Kamis 25 April 2019 (Yuri Kadobnov / AFP PHOTO)
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Vladivostok, Kamis 25 April 2019 (Yuri Kadobnov / AFP PHOTO)

Liputan6.com, Moskow - Kim Jong Un dan Vladimir Putin akhirnya bertatap muka untuk kali pertama dalam empat tahun terakhir. Pertemuan keduanya berlangsung di pusat antariksa Kosmodrom Vostochny di Timur Jauh Rusia.

Melansir BBC, Rabu (13/9/2023), Putin tiba kurang lebih 30 menit lebih dulu dari Kim Jong Un.

"Terima kasih telah mengundang kami di tengah jadwal sibuk Anda," kata Kim Jong Un kepada Putin sambil berjabat tangan dan saling menyapa.

Sementara itu, Putin membalasnya dengan mengatakan, "Senang bertemu Anda."

"Ini adalah kosmodrom baru kami," tambah Putin, memperkenalkan Kim Jong Un pada pusat luar angkasa Vostochny.

Menurut TV Rusia, Putin kemudian mengajak Kim Jong Un berkeliling Kosmodrom Vostochny. PrimaMedia melaporkan bahwa Kim Jong Un akan diperlihatkan bagaimana kendaraan peluncuran Angara dirakit.

Kim Jong Un dan Putin juga akan memeriksa kompleks peluncuran Soyuz-2 dan setelah itu mereka dikabarkan akan mengadakan negosiasi.

Kosmodrom Vostochny dibangun pada tahun 2016, sekitar satu dekade setelah ditugaskan oleh Putin. Dia mengatakan pada saat itu bahwa dia tidak ingin terlalu bergantung pada negara lain dalam program eksplorasi ruang angkasanya.

Ketika ditanya apakah Rusia akan membantu Korea Utara membangun satelit, kantor berita Rusia RIA melaporkan bahwa Putin mengatakan, "Inilah alasan kami datang ke Kosmodrom Vostochny."

Korea Utara telah dua kali gagal menempatkan satelit mata-mata ke orbit dan ada banyak spekulasi bahwa mereka akan meminta bantuan Rusia untuk program luar angkasanya.

Ketika ditanya apakah dia dan Kim Jong Un akan membahas pasokan senjata atau kerja sama teknis militer, Putin menjawab, "Kami akan membahas semua topik."

Saat ditanya wartawan apakah kesepakatan senjata antara kedua negara ada dalam agenda pertemuan Putin dan Kim Jong Un, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Korea Utara dan Rusia bekerja sama dalam "bidang sensitif" yang tidak boleh dipublikasikan.

"Sebagai tetangga, negara kita menerapkan kerja sama di bidang sensitif yang tidak boleh menjadi subjek pengungkapan dan pengumuman publik. Hal ini wajar terjadi di negara-negara tetangga," ujarnya seperti dilansir The Guardian yang mengutip Reuters.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pertemuan Kim Jong Un dan Putin Diwarnai Peluncuran 2 Rudal Korea Utara

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Vladivostok, Kamis 25 April 2019 (Alexander Zemlianichenko / AP PHOTO)
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Vladivostok, Kamis 25 April 2019 (Alexander Zemlianichenko / AP PHOTO)

Pertemuan Kim Jong Un dan Putin diwarnai oleh peluncuran dua rudal jarak pendek Korea Utara.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan bahwa pihaknya mendeteksi rudal-rudal tersebut ditembakkan dengan selang waktu 10 menit dari sebuah area di Sunan, lokasi bandara internasional Pyongyang, dan keduanya terbang menuju laut timur negara tersebut.

Namun, belum diketahui pasti seberapa jauh rudal-rudal tersebut terbang.

Menurut para pejabat Amerika Serikat (AS), Putin dapat memanfaatkan pertemuannya dengan Kim Jong Un untuk mengamankan lebih banyak pasokan artileri dan amunisi lainnya guna mengisi kembali cadangannya yang menurun akibat perang Ukraina. Para ahli mengatakan, sebagai imbalannya, Kim Jong Un bisa meminta bantuan ekonomi yang sangat dibutuhkan dan teknologi senjata canggih untuk memajukan program senjata nuklir dan rudalnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya