Respons Serangan Hamas ke Israel, AS Kerahkan Kapal Perang Terbesar di Dunia USS Gerald R. Ford

USS Gerald R. Ford disebut tengah berada di Mediterania barat ketika menerima perintah untuk dikerahkan ke Mediterania timur menyusul serangan Hamas ke Israel.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 09 Okt 2023, 20:34 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2023, 07:01 WIB
Israel Lancarkan Serangan Udara ke Jalur Gaza Palestina, Sembilan Orang Tewas
Serangan udara Israel menewaskan sembilan orang sebelum fajar 9 Mei 2023 di Jalur Gaza, menurut kementerian kesehatan wilayah yang dikuasai Hamas. (AFP/Mohammed Abed)

Liputan6.com, Washington - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (Menhan AS) Lloyd Austin mengumumkan pada Minggu (8/10/2023), dia telah memerintahkan kapal-kapal militer AS, termasuk kapal induk dan pesawat tambahan untuk bergerak lebih dekat ke Mediterania timur. Langkah tersebut menyusul serangan multi-front Hamas, yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel.

"Hari ini, sebagai respons terhadap serangan Hamas ke Israel dan setelah diskusi rinci dengan Presiden Joe Biden, saya telah mengerahkan sejumlah langkah untuk memperkuat postur Kementerian Pertahanan (AS) di kawasan guna meningkatkan upaya pencegahan regional," ungkap Menhan Austin, seperti dilansir CBS News, Senin (9/10).

AS dilaporkan mengirimkan kelompok kapal induk penyerang USS Gerald R. Ford mencakup USS Gerald R. Ford yang merupakan kapal perang terbesar di dunia, kapal penjelajah berpeluru kendali kelas Ticonderoga USS Normandy dan empat kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh-Burke, yakni USS Thomas Hudner, USS Ramage, USS Carney, dan USS Roosevelt.

USS Gerald R. Ford disebut tengah berada di Mediterania barat ketika menerima perintah untuk dikerahkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bantuan AS dalam Perjalanan

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin. (Dok: AP Photo/Pablo Martinez Monsivais)

Menhan Austin juga mengumumkan langkah-langkah untuk menambah skuadron pesawat tempur Angkatan Udara AS di wilayah tersebut. Pesawat USAF dikirim ke pangkalan di Timur Tengah, di mana mereka akan tersedia untuk operasi melawan Iran.

Bantuan amunisi AS sendiri sedang diterbangkan.

"Menhan Austin berbicara dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada Minggu untuk menyatakan dukungan bagi rakyat Israel dan menerima informasi terkini mengenai operasi Israel untuk memulihkan keamanan dan keselamatan dari serangan teroris Hamas," ujar Sekretaris Pers Pentagon Brigjen Pat Ryder.

"Gallant dan Austin akan tetap berhubungan dekat dalam beberapa hari dan minggu mendatang."


Biden dan Netanyahu Kembali Bicara

Serangan Ratusan Roket oleh Hamas di Langit Israel
Militan Palestina Hamas meluncurkan roket menuju Israel dari Rafah, di Jalur Gaza selatan, Rabu (12/5/2021) dinihari. Hamas menyatakan mereka telah menembakkan lebih dari 200 roket ke Israel sebagai pembalasan atas serangan di sebuah blok menara di Gaza. (SAID KHATIB / AFP)

Pengumuman Menhan Austin muncul tidak lama setelah Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Presiden Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali berbicara pada Minggu pagi.

Kedua pemimpin membahas penyanderaan warga Israel oleh Hamas, di mana Biden meyakinkan Netanyahu bahwa bantuan AS untuk Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sedang dalam perjalanan dan bantuan lebih lanjut akan menyusul dalam beberapa hari mendatang.

"Presiden Biden menekankan bahwa tidak ada pembenaran apapun terhadap terorisme dan semua negara harus bersatu menghadapi kekejaman brutal seperti ini," demikian pernyataan Gedung Putih.

"Presiden Biden menyampaikan informasi terbaru kepada PM mengenai keterlibatan diplomatik intensif yang dilakukan AS selama 24 jam terakhir untuk mendukung Israel."

Menhan Austin menyatakan bahwa pengiriman pertama bantuan keamanan AS ke IDF mulai dilakukan pada Minggu dan tiba dalam beberapa hari mendatang.

"Saya dan tim akan terus menjalin kontak erat dengan rekan-rekan Israel untuk memastikan mereka mendapatkan apa yang mereka perlukan untuk melindungi warga negaranya dan mempertahankan diri dari serangan teroris yang keji ini," kata Austin.

Para pejabat Israel mengatakan kepada CBS News pada Minggu bahwa setidaknya 600 warga sipil Israel dan anggota militer tewas sejak Hamas melancarkan serangan pada Sabtu (7/10) pagi. Sementara itu, 1.800 lainnya terluka.

Banyak warga Israel, baik warga sipil maupun aparat keamanan, disandera.


Warga AS Diduga Ikut Disandera Hamas

FOTO: Hidup di Antara Reruntuhan Bangunan Usai Konflik Hamas - Israel
Warga Palestina berkumpul dekat reruntuhan bangunan yang hancur selama konflik antara Hamas dan Israel pada Mei 2021 di Beit Hanun, Jalur Gaza, Senin (7/6/2021). Hamas dan Israel gencatan senjata setelah perang selama 11 hari. (MAHMUD HAMS/AFP)

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan di acara "Face the Nation" bahwa AS sedang menyelidiki laporan bahwa warganya termasuk di antara mereka yang disandera oleh Hamas.

Di lain sisi, sejumlah pejabat AS mengonfirmasi bahwa belum ada rencana serius untuk mengevakuasi warga AS.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pada Minggu bahwa 370 warga Palestina tewas dan 2.200 lainnya terluka akibat serangan balasan Israel.

Infografis Israel melanggar hukum internasional
Infografis Israel melanggar hukum internasional (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya