Claudia Sheinbaum Catat Sejarah Sebagai Presiden Perempuan dan Yahudi Pertama Meksiko

Sheinbaum akan memulai masa jabatan enam tahunnya pada 1 Oktober. Konstitusi Meksiko tidak mengizinkan presiden petahana mencalonkan diri kembali.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 03 Jun 2024, 16:23 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2024, 16:21 WIB
Claudia Sheinbaum
Calon presiden Meksiko dari partai berkuasa Claudia Sheinbaum berbicara kepada para pendukungnya setelah National Electoral Institute mengumumkan dia memimpin secara permanen dalam pemilu di Mexico City, Senin (3/6/2024). (Dok. AP/Eduardo Verdugo)

Liputan6.com, Mexico City - Claudia Sheinbaum, sesuai prediksi, akan menjadi presiden perempuan pertama dalam 200 tahun sejarah Meksiko.

"Saya akan menjadi presiden perempuan pertama di Meksiko," kata Sheinbaum sambil tersenyum, saat berbicara di sebuah hotel di pusat kota tidak lama setelah otoritas pemilu mengumumkan hasil perhitungan awal yang menunjukkan dia unggul, seperti dilansir kantor berita AP, Senin (3/6/2024).

"Saya tidak berhasil sendirian. Ini semua keberhasilan kita ... Kita telah menunjukkan bahwa Meksiko adalah negara demokratis dengan pemilu yang damai."

Presiden National Electoral Institute mengatakan, menurut penghitungan awal, Sheinbaum memperoleh antara 58,3 persen dan 60,7 persen suara. Kandidat oposisi Xochitl Galvez memperoleh antara 26,6 persen dan 28,6 persen suara dan Jorge Alvarez Maynez memperoleh antara 9,9 persen dan 10,8 persen suara. Partai Morena yang dipimpin Sheinbaum juga diperkirakan akan memegang mayoritas di kedua majelis Kongres.

Sheinbaum, yang merupakan seorang ilmuwan iklim dan mantan wali kota Mexico City, mengatakan bahwa kedua pesaingnya telah meneleponnya dan mengakui kemenangannya. Perempuan berusia 61 tahun ini mencatat sejarah pula sebagai orang pertama berlatar belakang Yahudi yang memimpin negara yang mayoritas penduduknya beragama Katolik itu.

Seperti halnya mentor politiknya, Presiden Andres Manuel Lopez Obrador, Sheinbaum yakin pemerintah mempunyai peran yang kuat dalam mengatasi kesenjangan ekonomi dan menyediakan jaring pengaman sosial yang kuat.

"Tentu saja, saya mengucapkan selamat kepada Claudia Sheinbaum dengan segala rasa hormat saya yang akhirnya menjadi pemenang dengan selisih yang besar," kata Lopez Obrador tidak lama setelah pengumuman otoritas pemilu. "Dia akan menjadi presiden (wanita) pertama Meksiko dalam 200 tahun."

Sheinbaum sendiri berjanji untuk melanjutkan semua kebijakan Lopez Obrador, termasuk pensiun universal dan program magang berbayar bagi generasi muda.

 

Pemilu Terbesar Meksiko

Ilustrasi Meksiko.
Ilustrasi Meksiko. (Dok. Pixabay)

Pilpres Meksiko 2024 menandai pertama kali dua lawan utamanya adalah perempuan.

Hampir 100 juta orang terdaftar untuk memilih dan jumlah pemilih diduga sekitar 60 persen, serupa dengan pemilu sebelumnya.

Selain presiden, para pemilih di Meksiko turut memilih gubernur di sembilan dari 32 negara bagian dan kandidat untuk dua majelis di Kongres, ribuan wali kota, dan jabatan lokal lainnya.

Pemilu tahun ini tercatat sebagai yang terbesar yang pernah berlangsung di Meksiko, di mana musim kampanye diwarnai kekerasan.

Lebih dari 30 kandidat tewas dibunuh dan ratusan lainnya mengundurkan diri ketika kelompok-kelompok kejahatan terorganisir bersaing memilih pemimpin yang bersahabat.

Pada hari Rabu (29/5) – hari terakhir kampanye – seorang pria bersenjata memfilmkan dirinya menembak mati calon wali kota oposisi Jose Alfredo Cabrera di Kota Coyuca de Benitez, Negara Bagian Guerrero, sebelum kemudian ditembak mati oleh pengawalnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya