Liputan6.com, Jakarta - Amerika Serikat (AS) mengakui ada ketegangan yang terjadi di Kawasan Indo-Pasifik. Kendati demikian, pihaknya mempercayakan kemitraan dengan Indonesia dan ASEAN dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di Kawasan.
"Kami sangat mengandalkan kemitraan kami dengan Indonesia dan seluruh ASEAN, dengan untuk memastikan Indo Pasifik yang bebas dan terbuka," ujar Komandan U.S. Indo-Pacific Command (USINDOPACOM) Laksamana Samuel Paparo saat ditemui sejumlah media di Jakarta, Rabu (12/6/2024).
Baca Juga
Menlu Sugiono: Indonesia Harap Semua Negara Dukung ASEAN Dorong Kerja Sama Kawasan yang Transparan dan Inklusif
Keistimewaan HMAS Adelaide, Kapal Australia Pembawa 1.000 Orang yang Bersandar di Indonesia
Kapal HMAS Adelaide dan HMAS Stuart Bersandar di Jakarta, Australia-RI Berkomitmen Ciptakan Stabilitas Kawasan
Paparo menegaskan bahwa perdamaian dan stabilitas di Kawasan Indo-Pasifik adalah sesuatu yang harus diupayakan bersama, meski hingga kini tidak terlihat adanya potensi perang meletus di kawasan itu.
Advertisement
"Ada ketegangan yang terkendali, yang Anda tahu, disadari semua orang. Namun, saya tidak melihat perang akan segera terjadi," tutur dia.
"Saya tentu tidak percaya bahwa perang tidak bisa dihindari. Adalah tugas kita untuk mencegah perang. Kedamaian adalah tugas tertinggi kita dalam hal itu."
Kemitraan Indonesia dan AS dalam mewujudkan perdamaian diimplementasikan lewat sejumlah latihan gabungan antara pasukan kedua negara.
"Berbagai program latihan tersebut selalu dilandasi rasa saling menghormati satu sama lain. Berbagai latihan tersebut dengan keinginan khusus demi keutuhan wilayah Indonesia, seperti melalui Super Garuda Shield," jelas Paparo.
Super Garuda Shield Terbesar
Tahun ini, Latihan gabungan Super Garuda Shield akan menjadi yang terbesar di mana AS akan mengerahkan hampir 2.000 tentara.
"Ini akan menjadi yang terbesar yang pernah ada. Dan geografinya akan sangat luas, melintasi nusantara yang luas tahun ini. Jadi kami sangat gembira," ungkap Paparo.
Selain jumlah peserta dan wilayah latihan, area latihan juga akan meningkat mulai dari darat, laut dan udara.
"Saya sangat menantikan ini. Saya menantikan untuk kembali lagi ke Indonesia bertemu sahabat saya, Jenderal Agus (Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto)," kata dia menambahkan.
Latihan Super Garuda Shield tahun ini juga meliputi peningkatan kemampuan pasukan dalam pengoperasian alat hingga pelatihan bantuan bencana dan kemanusiaan.
Advertisement
Pertukaran Antar Manusia
Selain Super Garuda Shield, pasukan AS dan Indonesia juga bekerja sama dalam latihan "Rim Pacific" dan "Indonesia Komodo".
Paparo menilai, berbagai bentuk latihan tersebut merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan hubungan lintas negara dalam konteks pertukaran antar manusia.
Sistem pertukaran semacam itu, kata Paparo, dapat meningkatkan pemahaman antara kedua pihak yang berguna dalam situasi darurat atau bencana.