WHO: 85 Pasien Dipindahkan dari Gaza ke Rumah Sakit Uni Emirat Arab

WHO menyebut, para pasien tersebut terdiri dari 35 anak-anak dan 50 orang dewasa.

oleh Tim Global diperbarui 01 Agu 2024, 09:06 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2024, 09:06 WIB
Seorang anak perempuan menjadi korban serangan roket di RS Gaza, 17 Oktober 2023.
Seorang anak perempuan menjadi korban serangan roket di RS Gaza, 17 Oktober 2023. Dok: AP News/Abed Khaled

Liputan6.com, Gaza - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, sebanyak 85 pasien yang sakit dan terluka parah telah dievakuasi dari Jalur Gaza ke Uni Emirat Arab (UEA) pada Selasa (30/7/2024) untuk menjalani perawatan spesialis, dalam sebuah operasi besar.

Para pasien tersebut terdiri dari 35 anak-anak dan 50 orang dewasa, kata WHO.

Dikutip dari laman VOA Indonesia, Kamis (1/8) mereka didampingi oleh 63 anggota keluarga dan pengasuh.

Mereka dipindahkan dari Gaza melalui penyeberangan Kerem Shalom ke Israel, kemudian ke Bandara Ramon di dekat Eilat, Israel Selatan, dan diterbangkan ke Abu Dhabi.

“Lima puluh tiga pasien menderita kanker, termasuk empat anak-anak; 20 mengalami cedera trauma; tiga memiliki penyakit darah, termasuk talasemia; tiga memiliki kondisi bawaan; dua memiliki anemia fanconi; satu memiliki kondisi neurologis; satu memiliki penyakit jantung; satu memiliki penyakit hati; dan satu mengalami gagal ginjal,” kata WHO.

Sejak Oktober, sekitar 5.000 orang telah dievakuasi untuk mendapatkan perawatan di luar Gaza, dengan lebih dari 80 persen dari mereka menerima perawatan di Mesir, Qatar, dan UEA.

10.000 Warga Gaza Butuh Evakuasi Medis

Penyakit kulit dan virus yang mengancam jiwa di Gaza akibat air kotor
Seorang anak pengungsi Sham al-Hessi yang menderita penyakit kulit diolesi krim kulit saat berpose untuk difoto, di kamp tenda darurat di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Senin (29/7/2024). (AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Lebih dari 10.000 orang di Gaza masih membutuhkan evakuasi medis, kata WHO.

“Kami berterima kasih kepada UEA karena mendukung evakuasi pasien-pasien ini untuk menerima perawatan mendesak yang mereka butuhkan,” kata kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.

“Kami berharap ini membuka jalan bagi pembentukan koridor evakuasi melalui semua rute yang memungkinkan, termasuk penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah ke Mesir dan Yordania, dan dari sana ke negara-negara lain,” lanjut dia.

“Kami juga menyerukan agar evakuasi ke Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dipulihkan. Ribuan orang sakit tidak harus menderita. Di atas segalanya, dan seperti biasa, kami menyerukan gencatan senjata,” tambahnya lagi.

Infografis Tragedi Kemanusiaan 3.000 Lebih Anak Meninggal di Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Tragedi Kemanusiaan 3.000 Lebih Anak Meninggal di Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya