Jika Jadi Presiden AS, Donald Trump Akan Tunjuk Elon Musk Jadi Ketua Komisi Efisiensi

Donald Trump menyebut, salah satu fokus kerja dari komisi efisiensi adalah untuk memantau aliran pajak agar tepat sasaran.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 06 Sep 2024, 18:34 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2024, 18:34 WIB
FOTO: Elon Musk Jadi Saksi Sidang Akuisisi SolarCity
Elon Musk berjalan dari pusat peradilan di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Senin (12/7/2021). CEO Tesla tersebut menjadi saksi pertama dalam persidangan terkait masalah akuisisi SolarCity. (AP Photo/Matt Rourke)

Liputan6.com, Washington D.C - Mantan Presiden Donald Trump pada Kamis (5/9/2024) mengatakan, ia berencana untuk membentuk komisi efisiensi pemerintah guna mengaudit seluruh pemerintah federal.

Trump mengaku, ini merupakan sebuah ide yang diusulkan oleh Elon Musk. Ia pun juga akan menunjuk miliarder tersebut untuk memimpinnya.

Komisi tersebut merupakan aliansi terbaru yang menarik perhatian antara Trump dan Musk, yang memimpin perusahaan-perusahaan termasuk Tesla dan SpaceX, dikutip dari laman Japan Today, Jumat (6/9).

Elon Musk selama ini telah menjadi pendukung yang semakin vokal bagi upaya Trump untuk kembali ke Gedung Putih.

Calon presiden dari Partai Republik tersebut mengklaim bahwa pada tahun 2022, pembayaran pajak yang tidak tepat merugikan pembayar pajak sekitar ratusan miliar dolar.

Ia mengatakan, komisi tersebut akan merekomendasikan "reformasi drastis" dan mengembangkan rencana untuk menghilangkan penipuan dan pembayaran yang tidak tepat dalam waktu enam bulan, yang menurutnya akan menghemat triliunan dolar.

"Kita perlu melakukannya," kata Trump.

"Tidak bisa terus seperti sekarang."

Trump juga berjanji untuk memangkas 10 peraturan pemerintah untuk setiap peraturan baru yang diterapkan jika ia terpilih pada November 2024.

Ia mengumumkan rencana tersebut dalam pidatonya di Economic Club of New York, sekelompok eksekutif dan pemimpin industri, di mana ia juga mengungkap proposal untuk memangkas regulasi dan meningkatkan produksi energi, merangkul mata uang kripto, dan memangkas drastis pengeluaran pemerintah serta pajak perusahaan untuk perusahaan yang berproduksi di AS.

"Saya berharap dapat mengabdi kepada Amerika Serikat jika ada kesempatan," tulis Musk di X, platform media sosial miliknya.

"Tidak perlu gaji, jabatan, dan pengakuan."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Trump Puji Elon Musk

Dengan Telinga Diperban, Donald Trump Hadiri Konvensi Nasional Partai Republik 2024
Donald Trump resmi memenangkan nominasi sebagai calon presiden dari Partai Republik dan memilih seorang loyalis sayap kanan sebagai calon wakil presiden. (Brendan SMIALOWSKI/AFP)

Keduanya membahas peran pengusaha tersebut dalam pemerintahan Trump kedua selama percakapan yang disiarkan langsung di X bulan lalu.

"Anda pemotong terhebat," kata Trump kepada Musk saat itu.

"Saya butuh Elon Musk. Saya butuh seseorang yang punya banyak kekuatan, keberanian, dan kecerdasan. Saya ingin menutup Departemen Pendidikan, memindahkan pendidikan kembali ke negara bagian."

Musk sempat menggambarkan dirinya sebagai pendukung parta Demokrat. Lalu, pada tahun 2022 ia pernah menyatakan bahwa Trump terlalu tua untuk menjadi presiden lagi.

Namun, Elon Musk secara resmi mendukung Donald Trump dua hari setelah percobaan pembunuhannya bulan lalu.

Infografis Kronologi Penembakan Donald Trump Saat Kampanye Pilpres AS. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Kronologi Penembakan Donald Trump Saat Kampanye Pilpres AS. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya