Pink, Berlendir, dan `Muram`, Ikan Ini Hewan Terjelek di Dunia

Blobfish menjadi maskot resmi Ugly Animal Preservation Society. Dapat gelar sebagai "hewan paling jelek di dunia'.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 13 Sep 2013, 01:11 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2013, 01:11 WIB
blobfish-130912d.jpg
Sejak dipopulerkan oleh tim peneliti dari University of York, Inggris tahun 2010 lalu, spesies ikan yang diberi nama blobfish mendunia. Meski dengan penampakan yang buruk: pink, gundul tak bersisik, berlendir, dan berwajah 'muram'.

Ikan langka tersebut kini bahkan memenangkan voting publik dan bakal menjadi maskot resmi Ugly Animal Preservation Society. Ia kini mendapat gelar, meski tak resmi, sebagai "hewan paling jelek di dunia'.

Kemenangannya diumumkan dalam ajang festival sains Ingris, British Science Festival di Newcastle.

Blobfish berada di puncak daftar kandidat -- yang di antaranya adalah monyet berhidung besar alias bekantan, penyu berhidung babi (Carettochelys insculpta), amfibi yang dikenal sebagai "scrotum frog", dan bahkan kutu kemaluan.

Ahli biologi sekaligus presenter televisi Simon Watt, yang juga ketua Ugly Animal Preservation Society mengatakan, pihaknya berharap kampanye nyentrik ini akan menarik perhatian orang terhadap ancaman yang dihadapi makhluk-makhluk aneh tapi istimewa tersebut.

"Pendekatan tradisional kita terhadap konservasi masih egois," katanya seperti dimuat BBC, 12 September 2013. "Kita hanya melindungi binatang karena punya keterkaitan atau mereka tampak lucu -- panda misalnya."

Bukannya membenci panda atau menentang konservasi hewan menggemaskan dari China itu, Simon Watt menambahkan, hewan-hewan yang tak lucu pun terancam punah dan layak dilestarikan.

Dalam kampanyenya, Simon Watt bekerja sama dengan sejumlah komedian, masing-masing dari mereka membuat pesan video yang diunggah di YouTube. Lalu, masyarakat luas diminta untuk memilih favorit mereka. Dan blobfish memenangkan 10 ribu suara.

Makhluk aneh ini hidup di perairan tenggara Australia dan Tasmania, di kedalaman 600-1.200 meter, di mana tekanan atmosfer beberapa lusin kali lebih tinggi daripada permukaan laut .

Tubuhnya lembek mirip agar-agar dan hanya sedikit lebih padat daripada air. Blobfish menghabiskan hidupnya terombang-ambing di kedalaman laut. Meski tak bisa dimakan, eksistensi blobfish terancam kapal pukat harimau. Ia kerap ikut terjaring.



Empat hewan lain yang masuk lima besar adalah kakapo -- spesies beo berukuran besar yang tidak bisa terbang asal Selandia Baru.  Jumlahnya tinggal 126 di alam liar pada awal 2012.

Lalu, axolot, salamander yang tubuhnya tak pernah berkembang. Amfibi itu menghabiskan hidupnya di bawah air.

Kemudian, katak air Titicaca 'scrotum', yang hanya tinggal di Danau  Titicaca, Andes , Peru. Ia punya lipatan-lipatan kulit yang longgar yang memungkinkannya bernafas di dalam air.  Menurut laporan beberapa peneliti , katak itu melakukan 'push-up' di bagian bawah danau untuk meningkatkan aliran oksigen .

Yang terakhir adalah bekantan. Ciri-ciri utama yang membedakan bekantan dari monyet lainnya adalah hidung panjang dan besar yang hanya ditemukan di spesies jantan -- makin besar hidung makin menarik bagi betina.

Kampanye ini mendapat pujian dari Carly Waterman dari Zoological Society of London. " Sebagian besar keanekaragaman hayati dunia sedang diabaikan," kata dia seperti Liputan6.com kutip dari BBC News. (Ein)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya