Ariel Sharon meninggal Sabtu 11 Januari 2014, dalam usia 85 tahun, setelah koma selama 8 tahun. Selama hidupnya, mantan Perdana Menteri Israel itu menjadi pusaran pergolakan politik di Timur Tengah.
Warga Israel sudah pasti meratapi kepergian Sharon. Sebab tidak bisa dipungkiri, pria kelahiran Kfar Malal pada 26 Februari 1928 itu sebagai salah satu founding father atau pendiri Israel. Sharon juga bercokol di banyak pos penting Israel.
Namun, jutaan manusia juga mengingat pria yang lahir dengan nama Ariel Scheinermann ini sebagai 'Jagal di Beirut'. Nama itu disematkan kepada Sharon terkait pembantaian pengungsi di Lebanon pada 1982.
Kala itu, lebih dari 3.500 orang Palestina tewas dibantai di Sabra dan Shatila. Sharon diduga sebagai otak di balik pembantaian tersebut. Namun, Sharon yang kemudian menjadi menteri pertahanan Israel menolak bertanggung jawab.
Komisi Kahan--sebuah komisi yang dibentuk Israel untuk menyelidiki pembantaian di Sabra dan Shatila--menyatakan Sharon tidak terlibat langsung dalam pembantaian itu. Kontroversi ini membuat Sharon mundur sebagai menteri pertahanan pada 1983.
Sebutan lain untuk Sharon adalah 'The Buldozer'. Nama ini tersemat karena di militer dia dikenal keras kepala dan 'kebandelannya'. Sebutan itu juga diberikan karena memang sosok Sharon yang tinggi besar. Tinggi Sharon memang 5 kaki 6 inchi dan beratnya sekitar 230 pounds. Selain itu juga karena otokrasi yang menjadi gaya politiknya.
Di dunia politik, Sharon dikenal dengan sebutan 'elang Israel'. Dia menjadi pemimpin partai sayap kanan Israel, Likud, dan terpilih sebagai perdana menteri pada 2001.
Sharon menjadi pendorong pembangunan pendudukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza pada 1990. Tahun itu memang menjadi ingar-bingar pendudukan sejak mengambiol alih wilayah itu pada 1967.
Pada 2005, Sharon memerintahkan penarikan pendudukannya dari Gaza dan sebagian wilayah Tepi Barat. Ini menyebabkan pergolakan di dalam negeri Israel.
Sharon lahir dari keluarga kelas menengah. Orangtuanya merupakan imigran dari Rusia. Dia bergabung dengan tentara bawah tanah Yahudi sejak usia 14 tahun. 6 tahun kemudian, dia terlibat dalam perang 1948. Lantas dia masuk ke militer Israel.
Perdana Menteri pertama Israel David Ben-Gurion sangat mengagumi Sharon. Dia meminta Sharon membentuk unit komando elite militer Israel. Dalam hitungan bulan Unit 101 yang dibentuk itu mendapat kecaman karena serangan ke Yordania yang menewaskan 69 orang. Pada perang Yom Kipur tahun 1973, dia menolak perintah penarikan 5.000 pasukan dari perbatasan Mesir. (Dari berbagai sumber/Eks/Yus)
Baca juga:
Mantan PM Israel Ariel Sharon Dimakamkan Senin
Eks PM Israel Ariel Sharon Wafat, Warga Palestina Bergembira
Hamas: Eks PM Israel Ariel Sharon Berlumuran Darah Palestina!
Warga Israel sudah pasti meratapi kepergian Sharon. Sebab tidak bisa dipungkiri, pria kelahiran Kfar Malal pada 26 Februari 1928 itu sebagai salah satu founding father atau pendiri Israel. Sharon juga bercokol di banyak pos penting Israel.
Namun, jutaan manusia juga mengingat pria yang lahir dengan nama Ariel Scheinermann ini sebagai 'Jagal di Beirut'. Nama itu disematkan kepada Sharon terkait pembantaian pengungsi di Lebanon pada 1982.
Kala itu, lebih dari 3.500 orang Palestina tewas dibantai di Sabra dan Shatila. Sharon diduga sebagai otak di balik pembantaian tersebut. Namun, Sharon yang kemudian menjadi menteri pertahanan Israel menolak bertanggung jawab.
Komisi Kahan--sebuah komisi yang dibentuk Israel untuk menyelidiki pembantaian di Sabra dan Shatila--menyatakan Sharon tidak terlibat langsung dalam pembantaian itu. Kontroversi ini membuat Sharon mundur sebagai menteri pertahanan pada 1983.
Sebutan lain untuk Sharon adalah 'The Buldozer'. Nama ini tersemat karena di militer dia dikenal keras kepala dan 'kebandelannya'. Sebutan itu juga diberikan karena memang sosok Sharon yang tinggi besar. Tinggi Sharon memang 5 kaki 6 inchi dan beratnya sekitar 230 pounds. Selain itu juga karena otokrasi yang menjadi gaya politiknya.
Di dunia politik, Sharon dikenal dengan sebutan 'elang Israel'. Dia menjadi pemimpin partai sayap kanan Israel, Likud, dan terpilih sebagai perdana menteri pada 2001.
Sharon menjadi pendorong pembangunan pendudukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza pada 1990. Tahun itu memang menjadi ingar-bingar pendudukan sejak mengambiol alih wilayah itu pada 1967.
Pada 2005, Sharon memerintahkan penarikan pendudukannya dari Gaza dan sebagian wilayah Tepi Barat. Ini menyebabkan pergolakan di dalam negeri Israel.
Sharon lahir dari keluarga kelas menengah. Orangtuanya merupakan imigran dari Rusia. Dia bergabung dengan tentara bawah tanah Yahudi sejak usia 14 tahun. 6 tahun kemudian, dia terlibat dalam perang 1948. Lantas dia masuk ke militer Israel.
Perdana Menteri pertama Israel David Ben-Gurion sangat mengagumi Sharon. Dia meminta Sharon membentuk unit komando elite militer Israel. Dalam hitungan bulan Unit 101 yang dibentuk itu mendapat kecaman karena serangan ke Yordania yang menewaskan 69 orang. Pada perang Yom Kipur tahun 1973, dia menolak perintah penarikan 5.000 pasukan dari perbatasan Mesir. (Dari berbagai sumber/Eks/Yus)
Baca juga:
Mantan PM Israel Ariel Sharon Dimakamkan Senin
Eks PM Israel Ariel Sharon Wafat, Warga Palestina Bergembira
Hamas: Eks PM Israel Ariel Sharon Berlumuran Darah Palestina!