Bayi Baru Lahir Boleh Minum Susu Formula?

Ada tiga kondisi di mana ASI tidak dapat diberikan pada bayi dan bayi harus segera mendapatkan penggantinya.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 12 Jun 2014, 06:00 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2014, 06:00 WIB
Ilustrasi Susu Sapi
Penelitian mengatakan bahwa manusia dapat terhindar dari HIV hanya dengan mengonsumsi susu sapi (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta Ada saat di mana seorang ibu sulit untuk mengeluarkan air susu ibu (ASI) usai sang buah hati dilahirkan ke dunia. Dalam kondisi seperti ini, apakah boleh seorang anak yang baru dilahirkan diberikan susu formula?

"Kalau memang ASI tidak tersedia, boleh saja diganti dengan susu formula, sampai ASI yang ada pada ibu keluar dengan sendirinya," kata Ketua UKK Gastrohepatologi - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. Dr. M. Juffrie, SpA(K), PhD dalam acara `Bebenutri Plus Untuk Bantu Optimalkan Asupan Gizi Anak` di Bunga Rampai, Jakarta, ditulis Kamis (12/6/2014).

Menurut Juffrie, ada tiga kondisi di mana ASI tidak dapat diberikan pada bayi dan bayi harus segera mendapatkan penggantinya. Yaitu saat ibu sakit, ASI tidak tersedia, dan anak yang sedang sakit.

"Bayi yang baru lahir memiliki lemak cokelat yang digunakan sebagai sumber energi. Tapi setelah dua jam, bayi tersebut harus mendapatkan cairan dari ASI untuk energi. Bila ibu tidak mampu mengeluarkan ASI, berikan susu formula," kata dia menerangkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya