Liputan6.com, Jakarta Bagi mereka yang memiliki permasalahan depresi, terutama depresi berat, dokter akan memberikan resep obat antidepresan. Namun, fakta baru didapatkan tentang dampak yang ditimbulkan akibat minum obat ini pada ibu hamil.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Molecular Psychiatry mengemukakan bahwa ibu hamil yang mengonsumsi obat antidepresan cenderung melahirkan anak mengalami gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas atau yang dikenal dengan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).
Baca Juga
Studi ini dilakukan dengan meneliti terhadap 7.800 anak berusia antara 2-19 tahun di Massachusetts General Hospital di Amerika Serikat. Hasilnya, anak-anak yang dalam rahim telah terkena obat antidepresan lebih mungkin terkena ADHD seperti keadaan yang impulsif, gelisah dan hiperaktif.
Advertisement
Namun, jika ibu sebelum hamil menghentikan obat, risiko ADHD pada anak yang dilahirkan secara signifikan berkurang.
Namun, hasil penelitian ini bukan berarti ibu hamil benar-benar dilarang mengonsumsi obat antidepresan."Kami tahu bahwa depresi yang tidak diobati bisa menimbulkan risiko kesehatan yang serius baik untuk ibu dan anak," tutur dokter Perlis pemimpin studi ini seperti dilansir Daily Mail, Rabu (27/8/2014).
Oleh karena itu National Health Service Inggris menyarankan kepada para dokter hanya meresepkan obat untuk ibu hamil jika risiko bahaya depresi pada pasien tinggi.
Hal senada pun diungkapkan oleh National Institute for Health and Care Excellence bahwa antidepresan tidak direkomendasikan untuk ibu hami, terutama di awal-awal kehamilannya.
Namun ada pengecualiannya bagi ibu hamil yang mengalami depresi berat. Karena penghentian obat malah akan memperburuk kondisinya.