Awas, Rokok Elektrik Juga Bisa Bikin Kecanduan

Sebuah studi mengungkapkan kandungan nikotin di dalam rokok elektronik sama dengan yang ditemukan di rokok biasa.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 24 Jul 2015, 21:00 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2015, 21:00 WIB
Mendag akan Larang Rokok Elektrik Beredar di Indonesia
Para penjual rokok elektrik meminta kepada pemerintah untuk melarang penjualan rokok kretek jika peraturan tentang penjualan rokok elektrik jadi dilaksanakan., Jakarta, Selasa (19/05/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, New York- Sebagian pengguna rokok elektronik (e-cigarette) menganggap kurang adiktif dibandingkan rokok biasa. Ternyata belum tentu juga, sebuah studi mengungkapkan kandungan nikotin di dalam rokok elektronik sama dengan yang ditemukan di rokok biasa.

Menurut peneliti, persepsi rokok elektronik lebih aman dibanding rokok biasa karena perangkat ini bertenaga listrik panas dan menguapkan ciaran rasa nikotin tanpa melibatkan pembakaran. Berbeda dengan rokok biasa yang menggunakan pembakaran sehingga mengandung lebih banyak racun seperti karbon monoksidan oksida nitrat.

Namun studi yang diterbitkan dalam American Chemical Society’s Chemical Research in Toxicology menyebutkan ada sembilan dari 17 rokok elektronik yang mengandung jenis nikotin yang adiktif seperti dikutip laman Time (Jumat, 24/7/2015).

Sebenarnya, kritikus telah lama menyatakan rokok elektronik pada dasarnya sama dengan rokok biasa dalam hal adiktif. Lalu, beberapa penelitian menunjukkan penggunaan rokok elektronik tidak terlalu terbukti berhasil membuat seseorang menjadi benar-benar berhenti merokok.

 

Baca juga:

3 Alasan Kenapa Rokok Elektrik Bisa Membahayakan

BPOM Tegaskan Larangan Penggunaan Rokok Elektrik

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya