Liputan6.com, Belanda Anak-anak muda yang mengalami sindrom kelelahan kronis ternyata dapat diobati melalui terapi. Terapi bagi para penderita sindrom kelelahan kronis meraih sukses di Belanda. Terapi yang dilakukan berupa pendekatan gaya hidup anak muda.
Baca Juga
Advertisement
Sindrom kelelahan kronis, yang dikenal ensefalopati myalgic (ME) memengaruhi satu dari 50 anak muda dari seluruh dunia. Salah satu faktor utama terkait masalah psikologis. Namun, hanya sedikit dari mereka yang mendapatkan pengobatan.
Ada pula para peneliti yang mengatakan, satu di antara seratus anak muda yang menderita sindrom kelelahan kronis tidak hadir di kelas selama satu kali dalam jangka waktu seminggu.
"Rupanya 2 persen dari anak-anak yang terkena sindrom kelelahan kronis adalah remaja yang tidak mampu untuk melakukan hal-hal normal layaknya remaja normal pada umumnya," kata peneliti, seperti yang dikutip Latinos Health, Jumat (11/11/2016).
Di Belanda, terapi sesuai pendekatan gaya hidup berhasil dicapai sebanyak 63 persen. Pasien gejala-bebas dalam waktu 6 bulan. Para pasien sudah kembali ke kehidupan normal mereka dan masuk sekolah lagi. Terapi mengandalkan akses daring (online) yang komprehensif.
Sesi terapi menggunakan Skype, buku harian, dan kuesioner sehingga anak-anak di rumah dapat menerima pengobatan. Jika dilakukan secara maksimum, teknik terapi akan mencapai banyak negara di dunia dan sangat bermanfaat bila tidak ada tempat pengobatan yang tersedia.
Esther Crawley, seorang profesor kesehatan anak di Universitas Bristol menargetkan, hasil yang bermanfaat dari konsultasi online pada penderita sindrom kelelahan kronis. Ia memastikan efektivitas untuk pelayanan kesehatan.