Liputan6.com, Jakarta Istirahat dua minggu termasuk kunci diet yang sukses. Dalam arti, dua minggu Anda diet, lalu dua minggu berikutnya, Anda makan dengan menu biasa. Temuan ini berdasarkan penelitian di Australia.
Baca Juga
Advertisement
Ilmuwan kesehatan, Profesor Nuala Byrne dari University of Tasmania, Australia mengatakan, metode tersebut memerangi fenomena yang dikenal sebagai "reaksi kelaparan" karena orang tidak dapat bertahan terus diet selama berminggu-minggu.
Artinya, kemungkinan diet bisa gagal. Bagi banyak orang, sangat sulit untuk mengikuti diet ketat selama lebih dari beberapa minggu, dilansir dari Telegraph, Selasa (19/9/2017).
Prof Byrne mengatakan, istirahat dari diet ketat sangat membantu. Cara ini justru bisa menjadi kunci kesuksesan agar berat badan turun.
Simak video menarik berikut ini:
Berat badan turun
Studi ini dipublikasikan di International Journal for Obesity. Dampak penurunan berat badan pun terjadi setelah menerapkan istirahat dua minggu dari diet.
Bahkan metode diet ini yang dilakukan selama 16 minggu bisa mengurangi asupan kalori hingga sepertiga kalori. Selain itu, adanya istirahat dua minggu dari diet dapat menjaga berat badan tetap stabil.
Rata-rata penurunan berat badan mencapai 8 kg dalam waktu 6 bulan.
Advertisement
Diet yang lebih baik
Penelitian MATADOR (Minimizing Adaptive Thermogenesis and Deactivating Obesity Rebound) terbaru ini, melihat lebih dekat cara mengurangi respons kelaparan dan memperbaiki kesuksesan penurunan berat badan.
Prof Byrne mengatakan, diet yang dijeda selama dua minggu terbukti menjadi kunci sukses untuk menurunkan berat badan dibandingkan dengan diet yang dilakukan terus-menerus selama berminggu-minggu tanpa istirahat.