Anak Hanya Suka Satu Buah dan Sayur Saja, Apa Salah?

Bagaimana kalau anak hanya menyukai satu jenis buah dan sayur saja? Ke depan, anak akan kekurangan nutrisi yang tidak mereka dapat dari buah dan sayur yang lain

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 27 Mei 2018, 15:00 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2018, 15:00 WIB
20151019-Ilustrasi-Membersihkan-Buah-Sayuran
Ketika Anak Hanya Menyukai Satu Buah dan Sayur Tertentu Saja, Tentu Kekurangan Banyak Nutrisi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan anak yang sehat, orangtua harus membiasakan mereka untuk makan buah dan sayur.

Kedua sumber makanan tersebut mampu memperkuat sistem kekebalan anak, yang dapat membantu tubuh melawan macam-macam penyakit yang siap menyerang. Kandungan serat yang tinggi pada buah dan sayur, turut menyehatkan sistem pencernaan anak, sehingga terhindar dari konstipasi.

Bersyukur para orangtua yang memiliki anak doyan makan buah maupun sayur. Tanpa disuruh dan dipaksa, si Kecil akan mencarinya untuk kemudian dimakan. Lantas, bagaimana jika anak hanya suka satu jenis buah dan sayur tertentu saja? Sementara yang dianjurkan harus beragam warna setiap harinya?

 

Suka Satu Sayur dan Buah Saja

20151014-Ilustrasi Sayur Mayur
Makan Satu Buah dan Sayur Saja (iStockphoto)

Ong Jia Xin, Ahli Gizi dari Departemen Nutrisi dan Diet KK Women's and Children's Hospital (KKH), Singapura, mengatakan, jauh lebih baik daripada tidak sama sekali. Tugas berikutnya, mengajak mereka untuk makan buah dan sayur yang penuh warna.

Sebab, jika hanya makan satu buah atau sayur saja setiap hari, si Kecil mungkin kehilangan nutrisi penting yang tersedia di dalam buah dan sayur yang lain dengan warna yang berbeda-beda.

Misal, wortel mengandung tinggi vitamin A, dan bayam tinggi folat. Apabila setiap hari hanya itu-itu saja, bagaimana bisa si Kecil mendapatkan vitamin B, vitamin C, zat besi, kalsium, dan lain-lainnya?

"Karena kebiasaan dan selera makan buah maupun sayur terbentuk sejak usia dini, penting bagi oragtua menyediakan variasi dalam pola makan anak-anak mereka dari usia muda," kata Ong dikutip dari Health XChange Singapore pada Minggu, 27 Mei 2018.

Sehingga mereka tidak kekurangan nutrisi dalam jangka waktu yang panjang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya