Depresi dan Kanker Intai Orang yang Duduk Terlalu Lama

Berikut lima dampak mengerikan duduk terlalu lama.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 07 Jan 2019, 11:00 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2019, 11:00 WIB
Perbaiki cara duduk agar kembali semangat kerja (iStockphoto)
Perbaiki cara duduk agar kembali semangat kerja (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Gaya hidup sedentary atau kurang bergerak karena duduk terlalu lama telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan seperti obesitas dan diabetes. Ini karena tubuh hanya membakar setengah kalori saat duduk dibandingkan dengan ketika berjalan santai, ujar David A. Alter, MD, PhD, peneliti kardiovaskular dan metabolik di UHN-Toronto Rehabilitation Institute.

"Kurang bergerak memengaruhi tubuh dalam membakar lemak dan memetabolisme gula serta respon tubuh terhadap insulin," ujar Dr Alter.

Selain itu, kadar kolesterol pun bisa melonjak yang ditandai dengan peradangan dan dan meningkatnya troponin, protein yang diproduksi oleh sel otot jantung ketika sakit).

Melansir laman Prevention, sebuah studi kecil yang dilakukan tahun lalu oleh University of Liverpool menunjukkan individu yang duduk lama mengalami pengurangan sensitivitas insulin dan peningkatan lemak dan trigliserida di lever.

Berikut lima dampak mengerikan duduk terlalu lama.

1. Depresi dan kecemasan

Semakin banyak waktu yang Anda habiskan untuk duduk, maka risiko yang mengintai pun semakin tinggi meskipun Anda meluangkan waktu untuk berolahraga. Hal tersebut diungkap oleh studi yang dimuat dalam Mental Health and Physical Activity. Sebaliknya, semakin sering seseorang beraktivitas dan melakukan gerak tubuh dalam sehari, mereka pun semakin bahagia.

2. Nyeri punggung dan leher

Duduk selama empat jam bisa menekan punggung belakang bagian bawah, ujar Gregory Billy, MD, asosiat profesor bidang ortopedi dan rehabilitas di Penn State University. Postur tubuh yang buruk juga bisa mengarah pada masalah persendian di leher.

 


Kanker

3. Kanker

Risiko kanker kolon dan endrometrial meningkat saat seseorang duduk terlalu sering. Salah satu studi yang dimuat dalam Journal of the National Cancer Institute melaporkan, tambahan dua jam durasi duduk dalam sehari meningkatkan risiko hingga 8 persen untuk masalah peradangan, penambahan berat badan, dan lainnya. Sementara durasi yang sama juga meningkatkan risiko kanker kolon dan endometrial hingga 10 persen.

4. Penyumbatan darah

Peredaran darah yang lambat di kaki karena gaya hidup sedentary juga meningkatkan risiko penyumbatan darah. Wanita yang duduk lebih dari 40 jam seminggu memiliki risiko dua kali lebih tinggi mengalami penyumbatan di paru-paru dibandingkan yang hanya duduk kurang dari 10 jam seminggu.

5. Membuat tulang rapuh

Ketika Anda duduk terlalu lama, tubuh hanya sedikit mengganti apa yang hilang. Hal itu berujung pada tulang yang rapuh serta risiko osteoporosis yang lebih tinggi seiring bertambahnya usia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya