Bencana Kekeringan Melanda Pacitan, Air Bersih Jadi Dambaan Warga

Bencana kekeringan melanda Pacitan dan air bersih pun disambut warga dengan antusias.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 10 Jul 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2019, 14:00 WIB
Kekeringan
Bencana kekeringan yang melanda Pacitan membuat pasokan air bersih terus didatangkan. (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Pacitan Bencana kekeringan akibat musim kemarau tengah melanda Pacitan, Jawa Timur. Kekeringan yang terjadi membuat warga kesulitan air bersih.

Untuk menangani kebutuhan air bersih, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan bekerjasama dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) menggelontorkan air bersih.

"Sampai dengan 9 Juli 2019, BPBD Kabupaten Pacitan bekerjasama dengan PDAM telah menyalurkan 51 mobil tangki air di 14 desa yang mengalami kekeringan," kata Kepala bidang Humas BNPB Rita Rosita S sesuai keterangan rilis yang diterima Health Liputan6.com, Selasa (9/7/2019).

Berdasarkan laporan yang dihimpun dari BPBD Kabupaten Pacitan, ada 45 desa di Kabupaten Pacitan berpotensi dilanda kekeringan. Ketika tangki air bersih datang, warga pun terlihat antusias.

 

Kekeringan
Warga di Pacitan mengantre air bersih. (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Tampak pada foto, puluhan ember dan drum-drum berjejer untuk menyalurkan air bersih dari tangki. Petugas sibuk mengalirkan air ke drum atau ember menggunakan selang besar. Warga pun mengantre mengambil air.

Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga terlihat membantu mengambil air bersih yang sudah tertampung di ember atau drum. Sambil menggunakan gayung, anak-anak pun membantu memasukkan air bersih.

Kekeringan
Anak-anak di desa di Pacitan tampak membantu memasukkan air ke drum atau ember kosong masing-masing. (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


Potensi Desa Kering

Kekeringan
Potensi desa kering di Pacitan hingga 9 Juli 2019. (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Rita menyebut, dari data BPBD Kabupaten Pacitan, sebanyak 13 desa berpotensi kering kritis antara lain Desa Jlubang, Desa Pelem, Desa Ngadirejan, Desa Sugih waras, Desa Pucangsewu, Desa Sambong, Desa Ponggok, Desa Tambakrejo, Desa Borang, Desa Pager Kidul, Desa Sudimoro, Desa Sembowo, dan Desa Karang Mulyo.

Kekeringan
Desa di Pacitan dengan potensi kering langka sampai 9 Juli 2019. (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Lima Desa berpotensi kering langka terbatas antara lain Desa Punung, Desa Mendolo Lor, Desa Ploso Kecamatan Punung, Desa Gembong, dan Desa Temon.

"Adapun lima Desa berpotensi kering langka, antara lain Desa Mantren, Desa Jatimalang, Desa Ploso Kecamatan Tegalombo, Desa Ngreco, dan Desa Gemaharjo," lanjut Rita.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya