Tiga Rekomendasi Sarapan untuk Anak dari Pakar Gizi

Pakar gizi merekomendasikan menu sarapan pagi untuk anak

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Sep 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2019, 19:00 WIB
Menu Sarapan, Sarapan, Menu Sarapan Pagi
Menu Sarapan, Sarapan, Menu Sarapan Pagi (Foto: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Memastikan anak-anak memulai hari dengan sarapan yang sehat, jadi hal yang tak mudah. Durasi yang pendek untuk menyiapkan makanan, ditambah si Kecil belum semangat untuk makan, dan orangtua juga sibuk berkejaran dengan waktu.

Akhirnya, makanan instan tinggi lemak dan gula jadi pilihan utama. Kebiasaan sarapan tak sehat ini berkaitan erat dengan risiko penyakit diabetes, jantung, dan penyakit lainnya di kemudian hari saat mereka dewasa.

Lalu apa menu sarapan praktis dan sehat untuk anak? Ahli gizi British Dietetic Association (BDA) dan ahli diet anak, Aisling Pigott, menyarankan tiga menu ini. Cepat disiapkan dan kaya gizi.

1. Sereal

Jika sereal adalah hal yang paling disukai anak, cari yang rendah gula dan kadar seratnya tinggi. Ada juga yang yang kadar gulanya rendah, untuk itu selalu baca informasi gizi dalam kemasan.

"Sereal terbaik adalah yang berbasis bahan gandum. Padukan dengan susu dan potongan buah segar, cukup jadi bahan bakar anak untuk memulai hari," ujar Pigot, seperti dikutip dari Huffington.

 

Menu Sarapan Pagi untuk Anak

Sarapan Pagi Breakfast
Ilustrasi Foto Sarapan (iStockphoto)

2. Bubur gandum dan buah

Pigott mengatakan sarapan yang ideal terdiri dari karbohidrat, protein dan buah-buahan dan sayuran.

"Sarapan seimbang yang sangat sehat adalah gandum (tanpa tambahan), susu dan buah di atasnya, seperti pisang atau buah beri," katanya.

Tidak harus rumit menyiapkannya. Menu tersebut merupakan pilihan bagus dan akan membuat anak tetap berenergi sampai siang.

3. Telur

Jika mencari menu yang kaya protein, olahan telur adalah jawabannya. Bisa membuat omelet atau menjadikannya isian roti.

Jika punya cukup banyak waktu, bisa membuat campuran tahu telur kukus sayuran. Asupan protein yang tinggi akan membuat si kecil kenyang lebih lama dan penting untuk 'makanan' otaknya.

Penulis : Cynthia Amanda Male / Dream.co.id

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya