Liputan6.com, Jakarta Stres tak hanya dialami oleh orang dewasa saja, janin pun bisa mengalaminya. Kondisi ibu yang terus didera stes semasa hamil akan berdampak pada bayi dalam kandungan. Berikut ciri-ciri bayi stres seperti yang diungkap oleh Mommy Soraya Januaria melalui Babyologist.
Saat hamil, sebisa mungkin kita harus menghindari stress ya Moms, karena akan memberikan efek negatif kepada janin juga loh Moms. Saat Ibu hamil mengalami stress yang konstan atau dalam artian stres terus menerus, tubuh akan mengirimkan kortisol dan hormon stress pada janin. Akibatnya akan menyebabkan reaksi yang berlebihan pada sistem manajemen tubuh dan dapat memicu respon peradangan. Situasi tersebut dapat mengganggu asupan darah dan oksigen pada kehamilan loh Moms.
Baca Juga
Lalu, bagaimana ya ciri-ciri janin stres? Dan bagaimana penanganannya?
Advertisement
1. Berkurangnya gerakan janin.
Jika sebelumnya janin aktif menendang-nendang kemudian berkurang intensitasnya, Moms harus waspada ya. Catatlah setiap gerakan janin yang dirasakan. Amati waktu muncul adanya gerakan. Jika dalam kurun waktu 2 jam janin tidak aktif bergerak, Moms perlu hubungi dokter dan periksakan kandungannya ya Moms. Selain itu, Moms juga bisa perbanyak minum air putih dan ajak bicara janin di kandungan sebagai stimulus janin kembali aktif bergerak.
2. Disertasi rasa nyeri dan kram hebat.
Nah waspada jika ada rasa nyeri di perut dan punggung ya Moms. Kondisi ini bisa menandakan janin butuh oksigen dan sedang merasa tidak nyaman, sehingga dapat menekan organ tubuh vital Moms. Selain itu, waspada juga jika ada kram perut yang terjadi secara intens ya Moms. Terlebih jika kram yang disertasi nyeri di punggung. Jika Moms mengalami rasa nyeri di perut, punggung serta adanya kram yang intens segera lakukan pemeriksaan ke dokter ya Moms.
3. Adanya pendarahan.
Moms perlu mewaspadai jika ada perdarahan di vagina, karena bisa jadi mengindikasikan plasenta previa atau vasa previa. Jika Moms mengalami di trimester kehamilan akhir, sebaiknya segera temui dokter ya Moms.
4. Berubahnya posisi janin.
Saat janin berada di posisi sungsang, atau berada di posisi yang abnormal, Moms patut waspada karena dapat mengganggu aliran darah dan oksigen pada janin. Jangan pernah ragu untuk konsultasi ke dokter dan memeriksakannya ya Moms jika dirasa ada gerakan janin yang dirasa aneh dan tidak seperti biasanya.
5. Detak jantung janin yang menurun.
Normalnya detak jantung janin ada di kisaran 120-160 per menit. Jika detak jantung janin lebih tinggi ataupun rendah, dapat berbahaya bagi keselamatan janin. Begitupun dengan detak jantung ibu yang akan diukur juga untuk mengetahui kondisi kesehatannya. Biasanya dokter akan melakuan dan memutuskan cara yang paling aman dan baik untuk mempertahankan maupun melahirkan bayi.