Ada Cacing di Selang Infus Putranya, Sang Ayah Murka

Sang ayah terkejut ketika menemukan ada cacing di selang infus putranya

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 27 Des 2019, 11:00 WIB
Diterbitkan 27 Des 2019, 11:00 WIB
Koma
Ada cacing di selang infus anak ini (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Seorang bocah di Tiongkok harus dirawat dengan infus ketika mengalami flu. Bukannya sembuh, kondisi kesehatan anak itu malah bertambah buruk.

Bocah tiga tahun ini mengalami bintik merah dan gatal di punggungnya ketika dirawat di sebuah rumah sakit di Leshan, Sichuan, Tiongkok. Diketahui, hal tersebut karena cacing yang merayap lewat selang infusnya.

Kejadian bermula ketika sang ayah yang bernama Huang menemukan sesuatu yang janggal di selang infus. Awalnya, ia mengira itu adalah kotoran di luar selang.

"Setelah pemeriksaan dengan hati-hati, saya menemukan bahwa itu ada di dalam infus dan itu sesuatu yang menyerupai cacing," kata Huang seperti dikutip dari South China Morning Post pada Kamis (26/12/2019).

Simak juga Video Menarik Berikut Ini


Terkena Infeksi

Kelahiran Bayi
Ada cacing di selang infus anak ini (iStockphoto)

Temuan tersebut membuat Huang murka. Dia pun memanggil petugas dan memintanya melepaskan tabung itu.

"Ini kantung infus anak saya. Ada cacing di dalamnya," kata Huang berseru kepada petugas rumah sakit seperti dikutip dari New York Post.

Setelah dilepas, anak ini mendapatkan bintik-bintik merah di punggungnya. Sang ayah mengatakan bahwa hal itu dikarenakan infeksi bakteri dari cacing yang berada di selang infus.

Rumah sakit akhirnya bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Selain itu, mereka juga menyatakan permintaan maafnya pada keluarga anak itu, serta akan melakukan penyelidikan. Peralatan infus tersebut juga telah disegel untuk diperiksa.

Dikabarkan, anak itu tidak mengalami gejala serius. Dia diperbolehkan pulang pada hari Selasa lalu setelah dirawat dan diperiksa selama 17 jam.

Shuguang Jianshi Medical Equipment Group, di mana peralatan tersebut diproduksi, dikirim untuk menginvestigasinya. Perusahaan itu mengatakan bahwa mereka belum pernah menerima laporan kasus semacam ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya