Turki Laporkan Kasus Pertama Positif Virus Corona COVID-19

Turki melaporkan kasus pertama infeksi virus Corona atau COVID-19.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 11 Mar 2020, 20:00 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2020, 20:00 WIB
Prancis hingga Maroko Pulangkan Warganya dari Wuhan
Penumpang mengambil barang bawaan mereka saat turun dari pesawat kargo di Bandara Etimesgut, Ankara, Turki, Sabtu (1/2/2020). Turki memulangkan warganya dari Wuhan menyusul wabah virus corona di kota tersebut. (Photo by Adem ALTAN/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Turki melaporkan kasus infeksi virus Corona atau COVID-19 pertamanya. Situasi tersebut dilaporkan secara langsung oleh Menteri Kesehatan (menkes) setempat.

Dikutip dari Gulf News pada Rabu (11/3/2020), Menkes Turki Fahrettin Koca mengatakan pada Selasa waktu setempat pasien pertama COVID-19 tersebut telah melewati tes virus Corona. Dia menambahkan bahwa pria ini sudah dirawat dan berada dalam isolasi.

Koca mengungkapkan bahwa pria ini baru saja kembali dari Eropa. Namun, tidak diketahui kapan diagonsis awal pada pasien tersebut dilakukan. Selain itu, keluarga pria tersebut juga dilaporkan berada dalam observasi.

"Virus Corona tidak lebih kuat dari tindakan yang akan kami ambil. Seorang pasien yang dikarantina tidak boleh mengancam masyarakat," kata Koca seperti dikutip dari Jerusalem Post.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Sempat Jadi Satu-Satunya Negara di Timur Tengah yang Nihil Kasus

Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)
Ilustrasi Virus Corona 2019-nCoV (Public Domain/Centers for Disease Control and Prevention's Public Health Image)

Pemerintah Turki juga meminta warga agar tidak bepergian ke luar negeri. Mereka juga memperingatkan masyarakat bahwa saat ini, Eropa sedang dalam situasi yang berbahaya.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa Turki sempat menjadi satu-satunya negara di Timur Tengah yang tidak melaporkan kasus positif infeksi virus corona.

Beberapa media pro-pemerintah juga sempat memuji pemerintah karena upaya pencegahan yang dilakukan demi menjaga penyakit tersebut tidak melintasi perbatasan.

Berdasarkan data dari Center for Systems Science and Engineering (CSSE) at Johns Hopkins University pada Senin, 11 Maret 2020 pukul 11.32, terdapat 119.096 kasus positif COVID-19 di dunia.

Dari data tersebut, diketahui bahwa 4.284 pasien positif meninggal dunia. Sementara itu, 65.765 orang dinyatakan sembuh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya