Liputan6.com, Jakarta Beberapa orang memiliki alasan rutin olahraga. Tentunya selain ingin sehat, ada pula yang tujuannya menurunkan berat badan. Namun ada juga beberapa orang yang telah mengontrol makanan sehari-hari dan rajin olahraga namun lemak masih saja menumpuk.
Kondisi lemak yang tetap menumpuk ini bisa saja terjadi karena seseorang kurang istirahat. Rendy Dijaya Muliadi dari Health and Nutrition Science Nutrifood Research Center, mengatakan kurang tidur atau beristirahat bisa meningkatkan risiko penimbunan lemak yang berujung risiko obesitas bertambah.
Baca Juga
"Kurang tidur bisa menyebabkan risiko penimbunan lemak, berat badan meningkat, risiko obesitas bertambah. Lemak tidak hilang-hilang bisa jadi karena kurang istirahat," terangnya beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Advertisement
Selain masalah lemak menumpuk, seseorang yang kurang beristirahat juga menurun kekuatan otot dan kadar hormon yang penting untuk pembentukan otot.
Kurang tidur dan stres
"Sudah olahraga, makan bener, otot enggak berkembang, mungkin karena kurang tidur," ujar Rendy.
Masalah lainnya juga muncul karena tubuh tak cukup istirahat yakni gejala depresi meningkat, gangguan suasana hati dan kognitif. Rendy menyarankan agar seseorang tidur selama 7-9 jam per malam untuk mengoptimalkan detoksifikasi tubuh, serta pertumbuhan dan penyembuhan jaringan yang rusak.
"Beri jeda waktu tidur dan olahraga minimal sejam untuk mendapatkan kualitas tidur lebih baik. Kalau habis olahraga lalu tiba-tiba tidur, pasti (tubuh) kaget, kualitas tidur bisa terganggu," tandasnya.
(Rizky Wahyu Permana/Merdeka.com)
Advertisement