WHO: COVID-19 Membuat Kita Tak Bisa Kembali ke Normal yang Lama

Masih banyak negara dengan arah yang salah menangani COVID-19.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 15 Jul 2020, 11:00 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2020, 11:00 WIB
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Liputan6/AFP)

Liputan6.com, Jakarta Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengingatkan masyarakat dunia bahwa pandemi COVID-19 membuat kita tidak bisa kembali menjalani kehidupan seperti normal lama.

"Saya katakan: Tidak akan bisa kembali ke normal yang lama di masa mendatang," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers pada Senin (13/7) lalu seperti dikutip US News.

Jika masyarakat tidak mengindahkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan memakai masker saat berada di tempat umum, pandemi COVID-19 ini akan terus memburuk lagi dan lagi lanjut Tedros.

Dan, dia melihat masih banyak orang termasuk pemerintah yang tidak memperhatikan hal ini. "Saya ingin berterus terang: masih banyak negara yang menuju arah yang salah tangani COVID-19. Virus ini masih menjadi musuh nomor satu tetapi tindakan pemerintah dan orang banyak tidak mencerminkan hal itu."

 

Saksikan juga video berikut ini:


Orang yang Terinfeksi Tidak Menunjukkan Kekebalan

Benua Amerika masih menjadi episenter dari pandemi COVID-19. Lebih dari setengah kasus infeksi dunia ada di Amerika. Berdasarkan data di John Hopkins University and Medicine per 14 Juli 2020 pukul 22.16 WIB, ada 13.135.616 kasus COVID-19 di seluruh dunia.

Kasus tertinggi ada di Amerika Serikat yakni 3,3 juta orang terinfeksi virus SARS-CoV-2. Dengan angka kematian 135.635 orang di Negara Paman Sam.

Sebagian orang yang sudah terinfeksi virus ini menurut studi tidak menunjukkan kekebalan dalam beberapa bulan seperti disampaikan Kepala Penyakit dan Zoonosis WHO, Maria Van Kerkhove.

Itu sebabnya kita penting menjalankan protokol kesehatan secara disiplin demi mengurangi risiko tertular COVID-19.  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya