Sebenarnya Berapa Hari dalam Seminggu Kita Perlu Olahraga?

Seringkali muncul pertanyaan kapan sebaiknya melakukannya dan haruskah melakukannya setiap hari? Ini kata ahli kebugaran

oleh Fitri Syarifah diperbarui 25 Des 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 25 Des 2020, 17:00 WIB
Ilustrasi olahraga sambil mendengarkan musik
Ilustrasi olahraga sambil mendengarkan musik (dok.unsplash/ Filip Mroz)

Liputan6.com, Jakarta Seiring meningkatnya jumlah orang yang sakit, terutama terinfeksi COVID-19 dalam beberapa minggu terakhir maka semakin meningkatkan kesadaran Anda terhadap kesehatan dan memutuskan untuk memulai rutinitas olahraga yang teratur.

Lalu seringkali muncul pertanyaan kapan sebaiknya melakukannya dan haruskah olahraga setiap hari?

Jawabannya bisa berbeda tergantung sasaran apa yang ingin Anda perjuangkan dari melakukannya, tingkat aktivitas, usia, dan faktor lainnya.

Seorang instruktur kebugaran di NEOU, layanan streaming kebugaran, King Hancock, ACSM-CPT, mengatakan idealnya jika Anda ingin meningkatkan kesehatan dan kebugaran secara umum maka yang terbaik yaitu berolahraga sekitar lima hari seminggu. Meskipun terdengar terlalu banyak, namun Anda tidak perlu melakukannya setiap hari dengan intens, Yang penting setiap latihan berlangsung minimal selama 30 menit.

Seberapa sering Anda olahraga tergantung pada pengalaman Anda dengan kebugaran dan waktu yang Anda miliki juga. Misalnya, jika Anda baru berolahraga, mulailah dengan tujuan yang lebih kecil. Atau jika jadwal Anda tidak memungkinkan untuk lima hari seminggu, targetkan untuk tiga hari dan cobalah apakah Anda mampu melakukan setiap sesinya minimal selama 45 menit.

Anda juga bisa mengganti-ganti jenis latihan mana yang Anda lakukan selama lima hari tersebut. Ia menyarankan untuk memiliki dua atau tiga hari kardio dan menghabiskan dua atau tiga hari sisanya untuk latihan kekuatan. Lalu, Anda juga bisa menggabungkan latihan kardio dengan kekuatan jika Anda melakukannya lebih jarang lagi. Misalnya joging 20 menit diikuti dengan latihan beban 25 menit.

Latihan interval intensitas tinggi (HIIT) atau latihan sirkuit juga dapat membantu mengurangi waktu, dengan memberi efek berkeringat yang baik juga, saran pelatih kekuatan dan pengkondisian berbasis di NYC, Kristian Flores, CSCS, seperti dilansir Health.com.

Latihan tersebut akan berbeda sesuai dengan apa tujuan Anda melakukannya, baik untuk menurunkan berat badan atau membangun kekuatan. Namun Flores juga menyarankan untuk melakukan latihan yang Anda sukai agar Anda dapat menikmatinya selagi melakukannya. Jika Anda membenci HIIT maka lewati saja. Jika Anda suka menari dan bersepeda, lakukanlah. Menemukan apa yang Anda senangi dalam berolahraga akan membuat Anda tidak berpikir ulang untuk melakukannya lagi secara rutin sehingga hasilnya juga akan lebih cepat terlihat.

 

Simak Video Berikut Ini:

Kapan bisa mengambil waktu istirahat?

Mencegah Terjadinya Cedera saat Berolahraga
Ilustrasi Latihan Pemanasan Credit: pexels.com/AndreaPiacquadio

Membiarkan setidaknya satu atau dua hari untuk mengistirahatkan tubuh juga sangat penting agar tubuh Anda pulih dan bugar kembali. Hancock merekomendasikan untuk mengetahui detak jantung sewaktu istirahat sehingga Anda dapat melihat kapan Anda benar-benar pulih dan siap untuk melakukan latihan berikutnya. (Kebanyakan pelacak kebugaran dan jam tangan pintar akan melacak detak jantung dan memberi Anda wawasan tentang detak jantung Anda.)

Meskipun sebutannya 'hari Anda istirahat' dari latihan, bukan berarti Anda tidak melakukan apa-apa sama sekali. Melainkan Hancock menyarankan gunakan hari-hari tersebut untuk peregangan, atau melakukan gerakan ringan seperti berjalan-jalan di sekitar tempat tinggal Anda.

“Ini tentang secara aktif merawat tubuh sehingga Anda dapat bisa menjadi kuat, membangun otot tanpa lemak, menjadi bugar, atau menurunkan berat badan,” katanya.

Ia pun menyarankan agar orang mendengarkan tubuh mereka untuk mengetahui latihan mana yang cocok dan untuk menambahkan variasi. Jika Anda suka berlari, Anda mungkin juga suka mengangkat beban berat untuk meningkatkan detak jantung.

"Tubuh kita dimaksudkan untuk beradaptasi dengan pemicu stres, jadi penting untuk mencampurkan pemicu stres tersebut untuk menjaga tubuh bertransformasi," pungkasnya.

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya