Liputan6.com, Jakarta - Bandari Alamanda adalah seorang caregiver atau pendamping lanjut usia (lansia) di Spanyol. Pengalamannya sebagai caregiver lansia berawal dari suaminya yang berkebangsaan Inggris mengajaknya tinggal di sebuah desa di Jimena de la Frontera.
Pada 2016, dia dan suami pindah dan menetap di sana. Perempuan yang akrab disapa Manda ini mengaku tidak pernah terbayang akan menjadi seorang caregiver bagi para lansia apalagi di Spanyol.
Baca Juga
“Sama sekali tidak ada bayangan jadi caregiver lansia, dulu saya bekerja sebagai HR di perusahaan dan banyak mewawancarai orang,” ujar Manda dalam webinar Geriatri TV ditulis Minggu, 17 Januari 2021.
Advertisement
Namun, kondisi yang mendukung seolah mendorongnya terjun ke dunia lansia. Menurut Manda, di Jimena de la Frontera 64 persen penduduknya adalah lansia. Secara demografi, lansia yang tinggal di sana berumur sekitar 65 hingga 98 tahun.
“Lansia 65 sampai 80 tahun di sana itu masih sehat, tegap, dan masih naik turun gunung dan saya umumnya merawat yang 80 tahun ke atas,” Manda melanjutkan.
Di sisi lain, lansia di Spanyol tidak semuanya dapat dikirim ke panti jompo. Oleh sebab itu, pemerintah setempat mengadakan program dari rumah ke rumah untuk memberikan jasa pendamping seperti Manda.
“Saya bisa berbagi juga mendapatkan ilmu dari mereka,” katanya.
Simak Video Berikut Ini:
Berawal dari Hubungan Baik
Untuk menjadi pendamping lansia di spanyol ada syarat-syarat dan kriteria tertentu. Pemerintah setempat memberikan pelatihan tersendiri bagi para calon pendamping.
Mulai dari pelatihan bahasa Inggris dan Spanyol hingga teknik mengurus lansia. Sebagai tambahan, kesabaran, kesopanan, kerapian, dan keramahan menjadi nilai tambah dari pribadi para pendamping.
“Ada pelatihan dari pemerintah, di kelas, kemudian diturunkan ke rumah-rumah selama beberapa bulan.”
Sebetulnya, ia juga dapat melamar sebagai petugas pemerintah atau di kantor yang menyiapkan tenaga kerja ke rumah-rumah. Namun, kedekatannya dengan para lansia di desa tersebut membawa kenyamanan tersendiri baginya sehingga ia sekarang bekerja sebagai pendamping privat.
Kedekatan yang terbangun bermula dari pertemuan-pertemuan sederhana. Seperti menemani sarapan, menemani merajut, dan menemani baca buku.
“Sampai akhirnya saya dipercaya untuk mendampingi yang demensia, alzheimer, dan lumpuh karena kecelakaan. Semuanya bermula dari hubungan baik,” katanya.
Advertisement