Keterisian Ruang Isolasi Pasien Turun, Jabar Tetap Perkuat Rumah Sakit Rujukan COVID-19

Pemerintah Jawa Barat terus meningkatkan kapasitas ruang isolasi di rumah sakit rujukan COVID-19, meski tingkat keterisian rumah sakit di Jabar terus menurun.

oleh Arie Nugraha diperbarui 26 Mar 2021, 08:00 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2021, 08:00 WIB
Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) rujukan Covid-19 di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung, Selasa (15/9/2020). (Foto: Humas Jabar)

Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Jawa Barat terus meningkatkan kapasitas ruang isolasi di rumah sakit rujukan COVID-19, meski tingkat keterisian rumah sakit di Jabar terus menurun. 

Menurut Sekretaris Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja, peningkatan kapasitas ruang isolasi itu dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19. 

"Tingkat keterisian tempat tidur (pasien COVID-19) di Jawa Barat saat ini di angka 54,31 persen. Dimana rekomendasi WHO adalah di angka 60 persen. Jadi kita dibawah angka referensi WHO," kata Setiawan dalam keterangan daring dari Kantor Gubernur Jawa Barat, Bandung, Kamis, 25 Maret 2021. 

Sementara laporan kasus aktif COVID-19 di Jawa Barat terus menurun. Selain itu, tingkat kematian kasus COVID-19 di Jawa Barat sebesar 1,24 persen. Untuk perkembangan kasus aktif di Jawa Barat saat ini cenderung di angka 11,38 persen.

Sedangkan tingkat kepatuhan masyarakat memakai masker  dan menjaga jarak masyarakat Jawa Barat masih tinggi. Kepatuhan memakai masker mencapai 85,35 persen, serta kepatuhan menjaga jarak 84,34 persen. Angka tersebut berdasarkan data Bersatu Lawan COVID-19 pada 23 Maret 2021.

"Jika dibandingkan pada akhir pekan PPKM Mikro-2 dengan PPKM Mikro-1, di Jawa Barat terjadi peningkatan kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan," tutur Setiawan. 

 

Simak Juga Video Berikut Ini

Tidak Ada yang Berstatus Zona Merah

Setiawan menjelaskan pada periode 15 Maret-21 Maret 2021, tidak ada daerah di Jawa Barat yang berstatus zona merah atau risiko tinggi. 

Sebanyak 22 daerah masuk zona oranye atau risiko sedang dan lima daerah berstatus zona kuning atau risiko rendah. 

"Terkait zona risiko, 27 kabupaten/kota tidak ada yang masuk Zona Merah atau risiko tinggi," ucap Setiawan.

Terkait progres vaksinasi COVID-19 per 24 Maret 2021, SDM Kesehatan yang sudah disuntik dosis 1 mencapai 181.848 atau 100,08 persen dari target sasaran 181.701 orang. Sedangkan cakupan dosis II sudah 156.390, atau diangka 86,07 persen.

Sementara, lansia yang sudah disuntik vaksin dosis I yakni 136.031 atau sebanyak 3,09 persen dari target sasaran 4.403.983 orang. Sementara petugas publik yang sudah disuntik vaksin dosis I yakni 628.035 atau 28,61 persen dari target sasaran 2.195.338 orang. (Arie Nugraha)

Infografis

Infografis Hati-Hati, Ini 5 Gejala Batuk Akibat Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Hati-Hati, Ini 5 Gejala Batuk Akibat Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya