Liputan6.com, Jakarta Indonesia posisi satu peningkatan kasus COVID-19 paling banyak COVID-19 periode 12-18 Juli 2021. Hal ini mengacu pada data Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).
Dalam Pembaruan Epidemiologi Mingguan, WHO menyebutkan dalam periode 12-18 Juli 2021 ada 3,4 juta kasus baru COVID-19 dunia. Angka ini memperlihatkan terjadi kenaikan sekitar 12 persen dibanding pekan sebelumnya.
Baca Juga
Kenaikan kasus sekitar 30 persen ada di wilayah Pasiifik Barat dan 21 persen kenaikan kasus di Eropa.
Advertisement
Kenaikan kasus terbanyak dilaporkan dari Indonesia yakni sebanyak 350.273 kasus. Ini artinya dalam pekan 12-18 Juli 2021 terjadi kenaikan kasus 44 persen mengutip Channel News Asia.
Lalu disusul Inggris (296.447 kasus, naik 41 persen) dan Brazil (287.610, turun 14 persen).
WHO memprediksi ada empat penyebab kenaikan kasus secara global. Pertama, penularan dari varian virus yang lebih cepat menular. Kedua, relaksasi di masyarakat, disusul peningkatan aktivitas sosial, dan sejumlah besar orang belum divaksin.
Â
Waspada, Penularan Varian Delta Bakal Mendominasi
WHO juga mengatakan bahwa saat ini varian Delta jadi strain virus yang dominan dalam penularan COVID-19.
Varian yang pertama kali dideteksi di India ini, saat ini sudah terdapat di 134 negara. Dan, sekitar 75 persen kasus di beberapa negara karena varian in.
"Diprediksi varian Delta akan menjadi garis keturunan yang dominan beredar selama beberapa bulan mendatang," kata WHO.
Bukan tidak mungkin dalam waktu dekat kasus COVID-19 mencapai angka akumulasi 200 juta. Saat ini, akumulasinya adalah 191,1 juta
"Diperkirakan akumulasi kasus global bakal mencapai 200 juta kasus dalamtiga minggu ke depan," kata WHO.
Advertisement