Liputan6.com, Jakarta Periode April-Juni 2021, studi Kementerian Kesehatan menemukan, efektivitas vaksin Sinovac kurang cukup melindungi tenaga kesehatan (nakes). Studi dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes melibatkan 71.455 tenaga kesehatan di DKI Jakarta.
Studi selama Januari-Juni 2021 ini mengamati kasus konfirmasi positif COVID-19, perawatan, dan kematian akibat COVID-19 pada tenaga kesehatan yang sudah mendapatkan vaksinasi Sinovac dosis pertama, dosis lengkap, dan yang belum divaksinasi.
Advertisement
Baca Juga
"Pada periode April-Juni, vaksinasi lengkap (dengan Sinovac) kurang cukup melindungi tenaga kesehatan dari infeksi COVID-19," papar Juru Bicara Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi melalui pernyataan tertulis yang diterima Health Liputan6.com pada Sabtu, 14 Agustus 2021.
"Meskipun demikian, vaksinasi lengkap masih efektif melindungi dari risiko perawatan dan kematian akibat COVID-19."
Sebanyak 5 persen dari tenaga kesehatan yang divaksinasi lengkap, dilaporkan terkonfirmasi COVID-19 pada periode April-Juni 2021. Angka ini lebih besar dibandingkan tenaga kesehatan yang terkonfirmasi COVID-19 pada Januari-Maret 2021, yang jumlahnya hanya 0,98 persen.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Efektivitas Sinovac Berkurang pada April-Juni 2021
Pada April-Juni 2021, proporsi tenaga kesehatan yang divaksinasi lengkap dan dirawat berkurang hingga 6 kali lipat lebih rendah, yakni dari 18 persen menjadi 3,3 persen. Efektivitas Sinovac dalam mencegah perawatan adalah 74 persen (65-80 persen) berkurang, menjadi 53 persen (33-67 persen).
Kemudian efektivitas Sinovac mencegah kematian adalah 95 persen (53-99 persen) pada bulan Januari-Maret 2021, berkurang menjadi 79 persen (20-94 persen) pada periode April-Juni 2021.
"Meski begitu, vaksinasi terbukti masih efektif dalam menekan resiko perawatan dan kematian pada tenaga kesehatan, walaupun risiko paparan virus bagi tenaga kesehatan sangat tinggi," pungkas Siti Nadia Tarmizi.
Vaksinasi COVID-19 diiringi kepatuhan menerapkan protokol kesehatan yang ketat membantu mengurangi risiko keparahan dan kematian akibat infeksi COVID-19.
Sementara itu, efektivitas vaksin Sinovac dosis lengkap, 94 persen dapat mencegah infeksi COVID-19 pada hari ke-28 setelah penyuntikkan. Selain itu, 96 persen mencegah perawatan pada hari ke-14 setelah penyuntikkan. (Selengkapnya: Vaksin Sinovac Dosis Lengkap Cegah 100 Persen Kematian Nakes pada Hari Ke-28)
Advertisement