Pria vs Wanita, Siapa yang Paling Sakit Usai Putus Cinta?

Putus cinta memang menyakitkan bagi sebagian pasangan

oleh Melly Febrida diperbarui 29 Nov 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2021, 19:00 WIB
Putus Cinta
Ilustrasi/copyright pixabay.com

Liputan6.com, Jakarta Putus cinta itu menyakitkan. Namun, siapakah yang paling merasakan sakit ketika berpisah, pria atau wanita?

Sangat normal apabila merasakan sakit ketika putus cinta. Akan tetapi sulit untuk mengetahui siapa yang lebih merasakan kehilangan.

Sebuah studi yang diterbitkan di Journal of Social and Personal Relationships menemukan bahwa pria lebih cenderung mencari bantuan saat putus cinta di Reddit, biasanya di subreddit tertentu seperti r/breakups.

Para peneliti menganalisis demografi dan bahasa dari 184.631 individu mengenai hubungan di Reddit selama kurang lebih 12 tahun dan menemukan bahwa masalah komunikasi adalah yang paling sering disebutkan. 

Studi ini menemukan bahwa pria lebih cenderung menyebutkan tema-tema seperti sekolah, sakit hati, berkencan, berpesta, dan bahasa. Sedangkan wanita lebih cenderung membahas tema uang, pelecehan, jarak fisik, dan pekerjaan rumah. 

Namun, penelitian ini masih memiliki keterbatasan, seperti sampel Reddit, karena pengguna tersebut cenderung laki-laki, lebih muda, dan Amerika.

 

 Curhat Online  

Pelatih ilmu saraf dan pekerja sosial klinis berlisensi, Renetta Weaver, LCSW-C, PhD, mengatakan,“Tidak adanya keterikatan dan koneksi yang sehat dalam hubungan menciptakan masalah emosional dan fisik yang coba diselesaikan oleh pria dan wanita dengan mencari bantuan dari orang asing secara online."

Bagi Weaver, penelitian ini menegaskan kembali bahwa individu cenderung sembuh dalam komunitas, karena mereka tidak harus saling mengenal untuk merasakan sakitnya.

"Saya berharap publik akan memahami perspektif Neuroscience tentang hubungan yang menjelaskan bahwa kita terprogram untuk koneksi dan keterikatan," katanya.

Weaver menjelaskan bahwa hubungan sering kali dapat menjadi bahan utama untuk membantu kita berkembang.

"Dengan tidak adanya bahan-bahan ini kita akan mengalami stres tinggi, kekebalan melemah, dan lebih rentan terhadap penyakit fisik dan penyakit," katanya.

Dalam pengalaman pribadinya sebagai penyedia telehealth terapi kesehatan mental, Weaver mencatat,"Saya telah melihat peningkatan pada pasien yang mengalami peningkatan kecemasan, depresi, dan produktivitas yang lebih rendah karena tekanan hubungan sejak pandemi.".

 

  Sosialisasi Kuncinya  

Psikoterapis berlisensi, Akua K. Boateng, PhD, LPC, mengatakan “Ekspresi bukan satu-satunya bukti pengalaman emosional. Meskipun pria mungkin tidak mengekspresikan emosi mereka secara verbal seperti yang dilakukan wanita, emosi mereka sangat dalam."

Dalam opini klinisnya, Boateng menyoroti,"Ketika pria disosialisasikan untuk mengekspresikan emosi mereka secara verbal, mereka biasanya jujur dan terbuka dengan perasaan mereka." Ini pertanda baik untuk mengatasi jenis kesulitan komunikasi yang ditemukan lazim dalam penelitian ini.".

Karena, lanjut Boateng, kecerdasan emosional dan literasi adalah komponen kunci dalam ekspresi emosional. "Pria cenderung memiliki tantangan dengan keduanya karena sosialisasi," jelasnya.

Untuk itu, semua gender sebaiknya disosialisasikan tentang bagaimana berkomunikasi secara efektif, sehingga dapat meningkatkan dinamika interpersonal.

Infografis Jurus NASA Cegat Asteroid Berpotensi Tabrak Bumi.

Infografis Jurus NASA Cegat Asteroid Berpotensi Tabrak Bumi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Jurus NASA Cegat Asteroid Berpotensi Tabrak Bumi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya