114 Pasien Omicron Sembuh, Menkes Budi: Transmisi Cepat tapi Keparahan Ringan

Transmisi Omicron cepat, tapi relatif lebih ringan tingkat keparahannya.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 11 Jan 2022, 10:47 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2022, 09:53 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers usai Rapat Terbatas Evaluasi PPKM di Kantor Presiden Jakarta pada Senin, 10 Januari 2022. (Dok Sekretariat Kabinet RI)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, transmisi Omicron cepat, tapi relatif lebih ringan tingkat keparahannya. Ini dibuktikan, dari 414 kasus positif Omicron (per 8 Januari 2022), 114 di antaranya, sembuh dan mayoritas tidak membutuhkan perawatan berat.

"Dari jumlah kasus Omicron yang ada 414 orang di Indonesia sekarang, kami sudah melakukan penelitian. Dari 414 orang yang dirawat karena Omicron, 114 orang atau sekitar 26 persen sudah sembuh," terang Budi Gunadi usai Rapat Terbatas Evaluasi PPKM di Kantor Presiden, Jakarta pada Senin, 10 Januari 2022.

Disebutkan Budi Gunadi, ada dua pasien Omicron yang membutuhkan perawatan oksigen. Kondisi keduanya juga memilik komorbid dan sekarang sudah sembuh.

"Dari 414 kasus varian Omicron masuk kategori sedang. Artinya, membutuhkan perawatan dengan oksigen hanya dua orang, yakni satu pasien usia 58 tahun dan satu lagi usia 47 tahun. Keduanya memiliki komorbid," lanjutnya.

"Mereka sudah sembuh dan bisa kembali ke rumah. Jadi, kesimpulannya memang, walaupun Omicron ini cepat transmisinya, tapi relatif lebih ringan tingkat severity atau keparahannya."

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perawatan Omicron Fokus ke Rumah

3.004 WNI dari Luar Negeri Jalani Karantina di Rusun Nagrak
Sejumlah PMI dan WNI dari luar negeri menjalani karantina di Rusun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (5/1/2022). 3.004 PMI atau WNI dari luar negeri menjalani karantina dengan rincian terdiri dari 1.288 pria dan 1.716 perempuan menempati Tower 1, 2, 3, dan 5. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Menilik tingkat keparahan Omicron ringan, Budi Gunadi Sadikin menyebut, strategi layanan dari Kementerian Kesehatan akan berfokus merawat pasien Omicron di rumah. Sebab, gejala pada mayoritas pasien Omicron termasuk ringan.

"Sebelumnya, fokusnya (perawatan) ke rumah sakit, sekarang fokusnya ke rumah. Karena akan banyak orang yang terkena dan tidak perlu ke rumah sakit," jelasnya.

"Kami juga bekerja sama dengan 17 platform telemedicine untuk memastikan, agar orang yang harus dirawat di rumah tetap bisa mendapatkan akses konsultasi kedokteran dan bisa mendapatkan akses untuk delivery (pengiriman) obatnya."

Kemenkes sudah bekerja sama dengan satu startup di bidang logistik dan Kimia Farma untuk memastikan obat-obatan dapat sampai kepada pasien yang dirawat di rumah.

Di sisi lain, Kementerian Kesehatan juga sudah melakukan penelitian dari 414 kasus Omicron seputar gejala apa, apakah yang hanya perlu dirawat di rumah sakit atau tidak, gejala seperti apa yang dirawat di isolasi terpusat seperti Wisma Atlet, lalu gejala apa yang masuk rumah sakit, mana yang sedang dan mana yang berat.


Infografis 6 Tips Cuci Pakaian Hindari Penularan Covid-19

Infografis 6 Tips Cuci Pakaian Hindari Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Infografis 6 Tips Cuci Pakaian Hindari Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya