Liputan6.com, Jakarta - Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan anjuran untuk buka puasa dengan yang manis. Ternyata hal ini bukan tanpa sebab, lho!
Menyantap yang manis-manis saat buka puasa memang memiliki manfaat tersendiri untuk tubuh seusai menahan lapar dan haus sepanjang hari.
Baca Juga
"Memang disarankan pada saat berbuka memilih makanan atau minuman manis. Salah satunya si kurma itu," ujar ahli gizi, dr Feni Nugraha, MARS, MGz dalam konferensi pers Semangat #MenebarKebaikan Bersama MilkLife UHT Kurma di Bulan Suci Ramadhan baru-baru ini.
Advertisement
"Kenapa? Karena pada saat berbuka, kita harus menggantikan dengan yang manis agar menggantikan energi yang hilang atau gula darah yang turun selama kita puasa 14 jam," Feni menambahkan.
Salah satu yang bisa dipilih sebagai santapan manis tapi tetap alami adalah kurma. Feni menjelaskan bahwa kurma adalah salah satu buah yang memiliki kandungan gula tinggi.
"Kurma ini jadi favorit banget ya selama bulan puasa. Jadi memang si kurma ini kaya akan manfaat, di dalamnya mengandung banyak zat gizi dan bisa dikonsumsi pada saat sahur maupun berbuka puasa," kata Feni.
Nutrisi dari kurma
Lebih lanjut Feni menjelaskan, kurma juga mengandung gula dan karbohidrat yang tinggi. Ada pula kandungan protein, lemak, serta serat.
"Jadi dalam satu butir kurma dengan berat mungkin sekitar 24 gram mengandung kalori kurang lebih 66 dengan gulanya 16 gram. Ini cukup tinggi," ujar Feni.
"Nah jadi ketika kita mengonsumsi si kurma tersebut, dia bisa menggantikan kadar gula darah yang turun setelah berpuasa karena kandungan gula sederhana yang namanya glukosa dan fruktosa, dan ada juga sebagian sukrosa," jelasnya.
Kandungan gula sederhana tersebutlah yang dapat menggantikan energi yang hilang dalam tubuh dalam waktu yang cepat usai berpuasa.
Tak hanya itu, mengonsumsi tiga hingga lima buah kurma per harinya juga bisa memenuhi kurang lebih 20 persen dari kebutuhan serat harian seseorang.
"Kandungan serat yang tinggi ini sangat baik untuk kesehatan saluran cerna kita. Menjaga keseimbangan mikroflora atau bakteri yang baik di saluran cerna," ujar Feni.
Advertisement