Liputan6.com, Jakarta Beberapa waktu terakhir terdapat kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia. Bila pada akhir Mei di angka 200-an beberapa hari terakhir di angka 500-600 dalam sehari.
Berikut lima hal tentang kenaikan kasus COVID-19 beberapa waktu terakhir:
Baca Juga
1. COVID-19 jelas memang masih pandemi, sebagaimana disampaikan Pimpinan World Health Organization (WHO) pada pertemuan kesehatan sedunia 22 Mei 2022. Tegasnya, kebijakan memang harus diputuskan dengan amat hati-hati, dengan melihat kenyataan yang ada.
Advertisement
2. Memang betul bahwa kenaikan sekarang ini maka semua indikatornya masih di bawah kriteria WHO, jadi angka sekarang memang masih belum membahayakan.
Dalam kesehatan masyarakat yang kita lihat bukan hanya angka mutlak sesaat, tetapi "tren". Jelas sekarang kita berhadapan dengan "tren" yang meningkat, sudah sampai dua kali lipat. Karena itu, kenaikan ini jelas harus diwaspadai dan dilakukan tindakan yang jelas.
3. Tindakan yang dapat dilakukan pemerintah setidaknya 4 hal:
- Segera melakukan analisa kenapa ada kenaikan sampai dua kali lipat ini, apakah karena BA.4 dan BA.5 (atau varian/sub-varian lain, atau masih merupakan dampak libur lebaran yang sudah hampir 2 bulan berlalu, atau ada sebab lain.
- Untuk mengetahui ttg ada tidaknya varian/subvarian maka jelas pemeriksaan whole genome sequencing harus ditambah jumlahnya. Bukan hanya untuk tamu acara internasional di Bali dan lain sebagainya.
- Prinsip dasar surveilan, penyelidikan epidemilogi (PE) dan penelusuran kasus harus tetap diterapkan dengan ketat. Misalnya, jumlah kasus baru kemarin sekitar 600 orang, dan sebaiknya semuanya di lakukan PE, jumlahnya belum terlalu banyak
- Sesudah ditemukan penjelasan kenapa kasus naik (dengan dasar ilmiahnya yang rinci), maka segera diinformasikan ke publik luas, agar masyarakat dapat lebih mengambil sikap secara proporsional.
Tindakan yang Perlu Dilakukan Masyarakat
4. Tindakan yang perlu dilakukan kita sebagai masyarakat setidaknya ada tiga hal:
- Tetap menjaga protokol kesehatan sesuai aturan yang berlaku, jangan abai.
- Kalau ada keluhan, atau ada kemungkinan kontak, maka segera memeriksakan diri dan melakukan tes. Segera mendapat penanganan medis yang tepat. Lalu, segera diisolasi sehingga tidak menulari keluarga dan kerabat, apalagi yang lansia dan mereka dengan komorbid.
- Untuk ya ng belum divaksin dan dibooster vaksin COVID-19, segeralah mendapatkannya. Untuk mereka dengan risiko tinggi akan amat baik kalau mendapat booster kedua, sebagaimana juga sudah diterapkan di negara lain.
5. "Tren" kenaikan kasus ini jelas tidak bisa dipandang sebagai "biasa-biasa" saja, tetapi juga jangan disikapi dengan kepanikan tanpa dasar yang jelas.
Ini adalah "alarm kewaspadaan", mudah2an dengan penanganan yang tepat di hari-hari ini maka situasi akan dapat lebih terkendali. Kenaikan kasus ini juga menunjukkan bahwa masih cukup banyak "unpredictibility" dalam hal COVID-19 ini, di Indonesia dan di Dunia.
Penulis adalah Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/ Guru Besar FKUI, Mantan Direktur Penyakir Menula WHO Asia Tenggara serta Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit Kemenkes RI dan Mantan Kepala Balitbangkes Kemenkes RI
Advertisement