Terjatuh Saat Wudhu, 1 Jemaah Haji RI Alami Patah Tulang

Satu jemaah haji asal Indonesia mengalami patah tulang saat berada di Tanah Suci. Ia mengalami hal tersebut usai terjatuh kala berada di toilet untuk berwudhu.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Jun 2022, 16:00 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2022, 16:00 WIB
Ilustrasi ibadah haji (Istimewa)
Ilustrasi ibadah haji (Istimewa)

Liputan6.com, Makkah Satu jemaah haji asal Indonesia mengalami patah tulang saat berada di Tanah Suci. Ia mengalami hal tersebut usai terjatuh kala berada di toilet untuk berwudhu.

Pasien yang merupakan jemaah haji berasal dari kloter SUB 002 langsung mendapatkan penanganan tim medis dan sudah mendapatkan perawatan lanjutan di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS).

Pasien tersebut kemudian menjalan operasi pemasangan plate. Kini, ia sedang dalam tahap pemulihan.

“Saat ini di RSAS untuk pasang plate, sudah selesai operasinya. sekitar 6-8 hari sudah bisa beraktivitas," kata Kepala Seksi Kesehatan Makkah, dokter Muhammad Imran.

Selain itu, ada juga satu jemaah haji yang mengalami gangguan penyakit jantung yang tengah mendapatakan perawatan di RSAS. Pasien tersebut merupakan jemaah haji dari kloter JKS 008.

Sebagai bentuk dukungan dan pelayanan kepada jemaah haji yang dirawat di RSAS, ada tim medis Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) yang melakukan visitasi. Diharapkan hal ini bisa mempercepat proses penyembuhan pasien.

“Mereka yang dirawat di RSAS setiap hari dilakukan visitasi untuk menjembatani komunikasi antara pasien dengan dokter yang merawat sekaligus juga kita berikan dukungan moril, kami juga memberikan perhatian sebagai keluarga sehingga pasien termotivasi untuk sembuh.” ucap Imran mengutip keterangan pers Kementerian Kesehatan RI.

Waspada, Hipertensi

Hipertensi
Ilustrasi kontrol tekanan darah. Credits: pexels.com by Pavel Danilyuk

Permasalahan kesehatan yang banyak dihadapi oleh jemaah haji yang jalani rawat jalan di sana adalah hipertensi. Sebanyak 1.384 dari 3000 kasus rawat jalan jemaah haji Indonesia baik di kloter, sektor maupun KKHI memiliki kasus hipertensi. 

"Untuk itu perlu ada kampanye gerakan peduli hipertensi bagi jemaah haji,” kata  Kepala Pusat Kesehatan Haji dr Budi Sylvana, MARS.

Budi menuturkan, gerakan peduli hipertensi bagi jemaah haji bisa dilakukan melalui enam langkah aksi.

Pertama yakni rutin memeriksakan kesehatan.

Kedua, konsumsi obat secara teratur sesuai anjuran dokter.

Ketiga, sesuaikan aktivitas dengan kondisi kesehatan.

Keempat, jaga keseimbangan pola makan.

Kelima, makan sayur dan buah.

Keenam, hindari kelelahan.

Peningkatan tekanan darah jemaah haji disinyalir disebabkan oleh dehidrasi, aktivitas fisik yang berlebihan dan kelelahan.

Skrining Kesehatan Jemaah Haji

Penerbangan haji berjalan lancar di lima bandara PT Angkasa Pura II yang ditetapkan sebagai embarkasi keberangkatan jemaah haji 1443 H/2022 M. (Dok. PT Angkasa Pura II)
Penerbangan haji berjalan lancar di lima bandara PT Angkasa Pura II yang ditetapkan sebagai embarkasi keberangkatan jemaah haji 1443 H/2022 M. (Dok. PT Angkasa Pura II)

Sejak Senin, 20 Juni 2022, tim medis Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah mulai melakukan screening kesehatan terhadap jamaah haji risiko tinggi.

Kegiatan ini dilaksanakan sesuai arahan dari Kepala Pusat Kesehatan Haji Budi Sylvana dua minggu sebelum Armuzna, untuk memastikan kesiapan kondisi jemaah haji.

Koordinator MCU dan dokter spesialis Jantung KKHI Madinah Muhaimin Munizu mengatakan, Senin (20/6) merupakan hari pertama MCU dilakukan di KKHI Madinah. Saat ini yang sedang dilakukan MCU adalah jamaah haji dari sektor dua Madinah.

“Sesuai arahan, hari ini tim medis KKHI Madinah melakukan MCU kepada jamaah embarkasi BDJ 04 dan BDJ 05,” kata Muhaimin Munizu.

Muhaimin mengatakan, saat ini timnya baru menjadwalkan pada 12 jamaah calon haji asal kota Banjarmasin dan Kalimantan Tengah untuk dilakukan MCU di KKHI Madinah lantai dasar. Rincianya BDJ 05 ada dua jamaah dan BDJ 04 ada 10 jamaah. 

“Total ada 12 yang kita lakukan MCU,” katanya.

Infografis Amankah Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Usia 6-11 Tahun? (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Amankah Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Usia 6-11 Tahun? (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya