Liputan6.com, Jakarta Jemaah haji Indonesia di Arab Saudi yang belum pulang ke Tanah Air rupanya banyak yang terserang batuk pilek. Walau begitu, kondisi mereka terbilang cukup terkendali.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia Budi Sylvana menuturkan, jemaah haji yang batuk pilek tersebar di penginapan masing-masing. Mereka pun diminta memperketat protokol kesehatan, salah satunya masker tidak boleh dilepas.
Baca Juga
"Saat ini, sudah 15.000 jemaah kita yang tiba di Tanah Air, sekitar 85.000-an lagi masih ada di Arab Saudi. Kondisi mereka relatif terkendali kesehatannya, cuma memang didominasi batuk pilek," tutur Budi melalui keterangan yang diterima Health Liputan6.com pada Kamis, 21 Juli 2022.
Advertisement
"Jemaah kita cukup banyak kasusnya yang batuk pilek di penginapan masing-masing. Sehingga ini menjadi concern (fokus) kami, agar mereka terus berprokes (protokol kesehatan) selama berhaji. Paling tidak maskernya jangan dilepas, karena cukup banyak jemaah haji yang berkumpul dari seluruh dunia.
Upaya promosi kesehatan terus digencarkan, terutama pelayanan kesehatan di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah. Data Kemenkes hingga hari ke 47 operasional haji, sebanyak 64 jemaah meninggal dunia, didominasi oleh sakit jantung.
Selanjutnya, penyakit rawat jalan yang dialami jemaah haji Indonesia terbanyak adalah didominasi batuk pilek. Kemudian, jemaah haji yang alami hipertensi.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kelelahan dan Cuaca Panas
Lantas, faktor apa saja yang membuat jemaah haji Indonesia di Arab Saudi kena batuk pilek, berkaitan dengan cuaca atau ada yang positif COVID-19? Menurut Budi Sylvana, ada beberapa faktor yang memengaruhinya.
"Mereka batuk pilek, faktornya kelelahan. Jadi, imunitas tubuh menurun. Selain itu, cuaca di Arab Saudi juga lumayan panas," jelasnya.
"Kalau di Mekkah bisa sampai 42 derajat Celsius ketika siang hari. Kelembapan di sini juga cukup rendah sekitar 7 sampai 11 persen."
Protokol kesehatan seperti memakai masker juga diamati Budi terlihat menurun. Oleh karena itu, para jemaah haji tetap diingatkan untuk tetap memakai masker.
"Plus ditambah kepatuhan menggunakan masker atau protokol kesehatannya juga sudah mulai turun, sehingga kami ingatkan terus agar mereka menggunakan masker," imbuhnya.
Â
Advertisement
Larangan Merokok dan Bawa Spanduk
Jemaah haji Indonesia diingatkan, ada sejumlah larangan yang harus diperhatikan selama berada di Madinah, terutama di Masjid Nabawi. Di antara larangan yang dikeluarkan Pemerintah Arab Saudi adalah merokok dan membawa spanduk.
"Ya betul, jadi kita selalu sampaikan kepada para jemaah haji terkait hal-hal yang dilarang, termasuk tadi disampaikan merokok di sekitar Masjid Nabawi misalnya," ujar Kepala Daerah Kerja Makkah Mukhammad Khanif di Mekkah, Arab Saudi, Rabu (20/7/2022).
"Dan ini kita sampaikan juga terkait foto-foto yang menggunakan label atau nama yang memang saat ini dilarang pemerintah Arab Saudi."
Khanif menerangkan, larangan mengenai foto-foto dengan label atau nama, tidak hanya dilarang di Masjidil Haram, Mekkah. Hal itu juga berlaku di kawasan Masjid Nabawi.
"Sama, tidak hanya di Mekkah, tapi juga di Madinah. Seperti spanduk dan barang barang yang diduga atau tidak dipahami oleh Arab Saudi dan itu diduga hal-hal yang mendekati kemusyrikan," katanya.
Jaga Stamina untuk Pulang
Sebelumnya, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, banyak jemaah yang datang ke Masjidil Haram hingga pukul 01.20 Waktu Arab Saudi, baik untuk tawaf, iktikaf, atau melanjutkan umrah.
"Nah, saya ingin sebenarnya di waktu waktu krusial menjelang kepulangan ini, baik petugas maupun jemaah haji masing-masing menjaga staminanya," kata Yaqut usai melakukan Tawaf Wada di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Minggu (17/7/2022).
Ia meminta jemaah menjaga stamina dan tidak terlalu memforsir diri untuk ibadah. Apalagi setelah puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina jemaah wafat masih terus bertambah.
"Saya tanya ke kesehatan, memang faktor yang banyak karena kardiovaskular yang dipicu oleh kelelahan," ucap Yaqut.
Yaqut juga mengingatkan petugas menjaga stamina dan semangat bahwa petugas ke Tanah Suci semangatnya melayani sampai akhir jemaah pulang ke rumah masing masing. Diharapkan mereka pulang dengan perasaan senang serta bahagia karena bertemu keluarganya kembali.
"Saya kira ini persiapan persiapan yang kita lakukan, dan malam tadi kita sudah koordinasikan dengan KBIHU supaya menjaga jemaah agar tidak terlalu diforsir melakukan ibadah yang sunah maupun mubah, mubah itu belanja-belanja, city tour, biar jemaah istirahat dulu," imbuhnya.
Advertisement