Vaksin COVID-19 Buatan Dalam Negeri Hadir, Epidemiolog: Bantu Bangun Kekebalan Komunitas

Kehadiran vaksin COVID-19 produksi nasional seperti Indovac maka Indonesia akan memiliki ketahanan kesehatan nasional.

oleh Liputan6.comAde Nasihudin Al Ansori diperbarui 01 Okt 2022, 19:10 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2022, 19:10 WIB
Vaksin covid-19
Vaksin COVID-19 yakni vaksin Indovac ditargetkan untuk mengantongi izin darurat penggunaan dari BPOM pada bulan September 2022. (unsplash.com/Hakan Nural)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat untuk Vaksin Indovac. Ini adalah vaksin COVID-19 produksi dalam negeri yang dikembangkan oleh PT Bio Farma bekerja sama dengan Baylor College of Medicine USA.

Vaksin Indovac menjadi vaksin COVID-19 pertama yang diproduksi secara lokal sejak awal pembuatannya (dari hulu hingga ke hilir).

Kehadiran vaksin COVID-19 produksi nasional seperti Indovac, maka Indonesia akan memiliki ketahanan kesehatan nasional.

"Keberadaan IndoVac ini penting dan strategis dalam konteks Indonesia bahkan dunia sekalipun. Artinya, ketersediaan dan akses vaksin bisa kita kelola sendiri, itu akan sangat membantu membangun kekebalan komunitas dibandingkan kita impor vaksin," tutur epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman.

Pengembangan vaksin di dalam negeri juga dapat mencegah potensi beban fasilitas kesehatan di Indonesia ke depannya.

"Mengembangkan dan memproduksi vaksin di dalam negeri merupakan kemampuan yang strategis untuk menangkal atau menghadapi berbagai ancaman ke depannya," kata Dicky mengutip Antara, Sabtu (1/10/2022).

Meski begitu, Dicky mengingatkan bahwa vaksin tidak dapat dijadikan senjata tunggal dalam menghadapi suatu penyakit atau wabah seperti COVID-19. Tentu harus diikuti dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) .

"Agar kehadiran vaksin lebih efektif maka harus diikuti perilaku hidup bersih dan sehat," ucapnya.

 

Efek Samping Vaksin Indovac Ringan

Vaksin Indovac sudah memenuhi standar internasional. Sudah melewati evaluasi keamanan dan mutu seperti disampaikan Kepala BPOM Penny Lukito.

Dari hasil uji klinik, efikasi Indovac tidak terkalahnya dengan vaksin subunit pembandingnya. Efikasinya mencapai 92,5 persen.

Vaksin ini akan diberikan dalam dua dosis sebagai vaksin primer. Tidak ada laporan kematian akibat vaksin ini dan keamanannya dapat dijamin.

"Efek samping ringan, berupa nyeri lokal dan myalgia," kata Penny. 

Dari aspek mutu, vaksin ini memenuhi persyaratan Internasional. Sudah memenuhi standar peroduksi obat yang baik dan dapat digunakan oleh kelompok usia 18 ke atas. Sedangkan, untuk penggunaan booster dan pada anak, masih dalam proses penelitian.

Vaksin Indovac Dapat Fatwa Halal MUI

Vaksin Hepatitis
Ilustrasi vaksin yang kerap digunakan untuk mencegah berbagai penyakit Credits: pexels.com by Tima Miroshnichenko

Vaksin AWcorna dan Indovac telah mendapat fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Harapannya tentunya dengan setelah diterbitkannya EUA ini ada alternatif lain untuk menanggulangi COVID yang saya kira akan masih panjang," kata Penny.

Tak hanya mencukupi kebutuhan vaksin dalam negeri, Penny juga berharap vaksin ini dapat membantu masyarakat global juga.

Terlebih, masih ada ancaman mutasi COVID-19 yang bisa saja terjadi. Hadirnya kedua vaksin ini, menandakan bahwa kapasitas Indonesia untuk melakukan uji vaksin sudah berkembang penguasaannya.

"Semoga kita mencapai herd immunity dan keluar dari pandemi ini."

Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya