Kemenkes Ungkap 3 Daerah dengan Laporan Kasus Keracunan Chiki Ngebul

Tiga daerah dengan laporan kasus keracunan Chiki Ngebul yang menggunakan nitrogen cair.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 11 Jan 2023, 13:42 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2023, 12:00 WIB
Ilustrasi camilan di malam hari
Ilustrasi camilan credit: Ron Lach | pexels.com

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan tiga daerah dengan laporan kasus keracunan 'Chiki Ngebul' atau yang populer disebut "Cikbul" yang menggunakan bahan nitrogen cair. Termasuk ada juga laporan kasus korban dari Bekasi yang dirawat di rumah sakit di DKI Jakarta.

Laporan kasus keracunan Cikbul tertuang dalam Surat Edaran (SE) Kemenkes Nomor KL.02.02/C/90/2023 Tentang Pengawasan Terhadap Penggunaan Nitrogen Cair Pada Produk Pangan Siap Saji.

Sebagaimana SE yang diterima Health Liputan6.com pada Rabu, 11 Januari 2023, beberapa kejadian keracunan pangan dan kasus terlaporkan sehubungan dengan konsumsi pangan jajanan yang menggunakan nitrogen cair sebagai berikut:

  1. Pada bulan Juli 2022 terjadi satu kasus pada anak yang mengonsumsi ice smoke di desa Ngasinan, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo yang menyebabkan terjadinya luka bakar.
  2. Pada tanggal 19 November 2022, UPTD Puskesmas Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya melaporkan telah terjadi KLB keracunan pangan dengan jumlah kasus 23 orang, satu kasus di antaranya, dirujuk ke Rumah Sakit. Gejala timbul setelah mengonsumsi jajanan jenis chiki ngebul.
  3. Pada tanggal 21 Desember 2022, UGD Rumah Sakit Haji Jakarta melaporkan menerima pasien anak laki-laki berumur 4,2 tahun datang dengan keluhan nyeri perut hebat setelah mengkonsumsi jajanan jenis chiki ngebul.

Pada laporan kasus korban yang dirawat di RS Haji Jakarta merupakan korban berdomisili Bekasi. Di Kota Bekasi terdapat empat anak mengonsumsi Cikbul, tiga orang di antaranya, tidak bergejala, sedangkan satu pasien bergejala (dirujuk hingga dilakukan operasi) di RS Haji Jakarta Timur.

Hasil laporan kasus keracunan Cikbul yang menggunakan nitrogen cair di atas dalam SE yang ditandatangani Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu tertanggal 6 Januari 2023.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Berikan Sensasi Asap

Memiliki Napsu Makan yang Tinggi
Ilustrasi Anak Makan Credit: pexels.com/pixabay

Pada surat edaran Kemenkes juga disampaikan informasi bahwa penggunaan nitrogen cair pada produk pangan siap saji menjadi perhatian dan menimbulkan permasalahan bagi kesehatan masyarakat, yaitu ice smoke atau chiki ngebul.

Jajanan Cikbul ini tengah digemari oleh anak-anak sekarang. Bahkan, tak jarang ditemukan pada jajanan pinggir jalan. Hal yang perlu diperhatikan, pemberian jajanan Chiki Ngebul yang menggunakan nitrogen cair tidak mengubah rasa makanan.

 

Saat dikonsumsi, ciki ngebul ini tidak hanya memberikan rasa dingin, tetapi juga sensasi mulut yang mengeluarkan asap. Asap pada makanan ini berasal dari nitrogen cair atau liquid nitrogen, yaitu nitrogen yang berada dalam keadaan cair pada suhu yang sangat rendah.

Cairan ini jernih, tidak berwarna dan tidak berbau sehingga, tidak mengubah rasa jika digunakan untuk makanan, tulis SE Kemenkes.

 


Hati-hati Berikan kepada Anak

Ilustrasi seorang anak sedang makan (pixabay)
Ilustrasi seorang anak sedang makan (pixabay)

Di balik kepopulerannya, jajanan yang menggunakan bahan nitrogen cair ini menyebabkan sejumlah anak di Provinsi Jawa Barat keracunan.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia Siti Nadia Tarmizi mengimbau agar para orangtua memerhatikan pemberian makanan kepada anak-anak.

"Kami mengimbau orangtua untuk hati-hati dalam memberikan pangan (makanan) bagi anaknya, terutama karena anak anak ini masih dalam pertumbuhan," pesannya dalam konfirmasi yang diterima Health Liputan6.com melalui pesan singkat pada Sabtu, 7 Januari 2023.

"Sehingga makanan sehat bergizi lebih diutamakan daripada jajanan."

Dari laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat yang masuk, sebanyak 28 anak di Jawa Barat, mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan 'Chiki Ngebul' yang mengandung nitrogen cair.


Anak Tidak Jajan Sembarangan

Ilustrasi seorang anak makan sereal (pixabay)
Ilustrasi seorang anak makan sereal (pixabay)

Kasus keracunan Cikbul yang menggunakan nitrogen cair terjadi di daerah Tasikmalaya pada November 2022 dan Kota Bekasi pada Desember 2022. Agar kasus serupa tidak terulang, perlu edukasi orangtua dalam pemberian asupan makanan pada anak.

"Perlu juga edukasi orangtua bahwa pemberian makanan kepada anak-anak sebaiknya yang bergizi dan diolah dengan cara yang standar, tidak jajan sembarangan," Siti Nadia Tarmizi berpesan.

Pada kasus keracunan Cikbul yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya, berdasarkan laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat terdapat 24 anak mengonsumsi jajanan tersebutl. Rinciannya, ada 7 pasien bergejala dan telah diobservasi di Puskesmas

Pasien telah sembuh sejumlah 6 orang dan telah pulang, kemudian satu orang dirujuk ke RS SMC Tasik dan telah pulang beberapa hari kemudian.

Infografis Journal_ Fakta Tingginya Sampah Sisa Makanan di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Journal_ Fakta Tingginya Sampah Sisa Makanan di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya