Selain Tidur, Ketahui Jenis Istirahat Lain yang Juga Penting untuk Tubuh

Selain tidur, ada bentuk istirahat lain yang perlu manusia dapatkan. Setiap jenis istirahat memiliki ciri khas tersendiri yang akan muncul ketika seseorang lelah. Lebih lanjutnya yuk cari tahu disini!

oleh Ruli Ananda Putri diperbarui 31 Okt 2023, 21:00 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2023, 21:00 WIB
Ketahui jenis istirahat selain tidur
Selain tidur, ada istirahat fisik, mental, spiritual, emosional, sosial, sensorik, dan kreatif. Setiap jenis istirahat memiliki ciri khas tersendiri yang akan muncul ketika seseorang lelah.(unsplash.com/@jareddrice)

Liputan6.com, Jakarta - Hidup yang serba cepat dan terburu-buru ini, membuat banyak orang merasa tertekan akan situasi yang dihadapi. Tidak jarang mereka memilih tidur untuk istirahat sejenak menenangkan pikiran. Namun, selain tidur ada beberapa bentuk istirahat lain.

Dokter spesiali penyakit dalam, Dr. Saundra Dalton-Smith, MD, mengatakan bahwa istirahat sebenarnya terbagi menjadi tujuh bagian. Selain tidur, ada istirahat fisik, mental, spiritual, emosional, sosial, sensorik, dan kreatif.

Setiap jenis istirahat memiliki ciri khas tersendiri yang akan muncul ketika seseorang lelah. Agar lebih jelas, berikut adalah tujuh jenis istirahat selain tidur dilansir dari Goop pada Selasa, 31 Oktober 2023.

1. Istirahat Fisik

Istirahat fisik memiliki dua komponen, yakni aktif dan pasif. Komponen pasif seperti tidur, sedangkan aktif mencakup aktivitas seperti yoga, peregangan, serta pijat.

“Posisi ergonomi yang baik di tempat kerja juga termasuk komponen aktif dari istirahat fisik,” jelas Saundra.

Kemudian, tanda-tanda yang muncul ketika seseorang mengalami kelelahan fisik aktif bisa berupa nyeri di tubuh. Seperti bengkak di tungkai dan kaki setelah duduk dalam waktu lama. Tanda lainnya juga kaku di sekitar punggung.

2. Istirahat Mental

Seseorang yang lelah secara mental ditandai dengan kesulitan berkonsentrasi dan mengingat. Umumnya orang yang berusia 30-an tidak dapat mengingat tiga hal selama lebih dari beberapa menit. Hal ini lantaran kesibukan otak membuat mereka sulit menyimpan informasi.

Alhasil, biasanya mereka mengatasi dengan tidur dalam keadaan pikiran yang terlalu ‘berisik.’

3. Istirahat Sosial

Ketahui jenis istirahat selain tidur
Selain tidur, ada istirahat fisik, mental, spiritual, emosional, sosial, sensorik, dan kreatif. Setiap jenis istirahat memiliki ciri khas tersendiri yang akan muncul ketika seseorang lelah. (Foto: Unsplash/National Cancer Institute)

Ada kalanya seseorang merasa lelah untuk berinteraksi sosial. Biasanya disebabkan karena terlalu banyak menghabiskan waktu dengan orang yang menarik energi seperti pasangan, anak, mau pun keluarga dan teman.

Salah satu cara mengatasi ini dengan mengevaluasi diri sendiri atau menikmati waktu bersama anak dan pasangan.

4. Istirahat Rohani

Kebutuhan istirahat rohani berbeda-beda, karena berdasarkan kepercayaan seseorang. Inti dari hal ini adalah kebutuhan bahwa kita semua harus menuangkan diri ke dalam suatu kebaikan.

Biasanya dialami oleh para pekerja yang baru sadar, bahwa selama ini yang dilakukannya terlalu duniawi. Saundra pun menyarankan agar seseorang melakukan aktivitas keagamaan untuk mengatasi hal ini.

“Ketika merasa pekerjaan tidak bermakna dan akan mengalami kelelahan. Temukan cara untuk terhubung melalui komunitas dan aktivitas keagamaan lainnya,” saran Saundra.

 

5. Istirahat Emosional

Ketahui jenis istirahat selain tidur
Selain tidur, ada istirahat fisik, mental, spiritual, emosional, sosial, sensorik, dan kreatif. Setiap jenis istirahat memiliki ciri khas tersendiri yang akan muncul ketika seseorang lelah. (Foto: Unsplash/Christina @ Wocintechchat.com)

Sering kali kita menanggung beban emosional dan menyembunyikan perasaan tanpa diungkapkan kepada siapa pun.

Gejala orang yang kelelahan emosional adalah perasaan bahwa ia harus selalu mengendalikan emosi. Lalu mereka juga merasa tidak pernah memiliki kebebasan untuk jujur ​​tentang perasaan.

Mengatasi hal ini, Saundra menyarankan istirahat emosional dengan berbicara kepada seseorang yang dapat dipercaya untuk berbagi keluh kesah.

Melakukan cara tersebut efektif mengatasi kelelahan emosional yang sedang dialami.

6. Istirahat Sensorik

Menurut Saundra, sensorik berupa suara telepon, cahaya terang perangkat, dan notifikasi yang berbunyi. Semua masukan sensorik ini dapat menyebabkan seseorang mengalami sindrom kelebihan sensorik.

Biasanya orang yang mengalami ini ditandai dengan serangkaian emosi seperti kejengkelan, kegelisahan, dan kemarahan.

Oleh karena itu, biasanya istirahat sensorik diluapkan di penghujung hari yang mulai gelisah atau mudah tersinggung.

7. Istirahat Kreatif

Ketahui jenis istirahat selain tidur
Selain tidur, ada istirahat fisik, mental, spiritual, emosional, sosial, sensorik, dan kreatif. Setiap jenis istirahat memiliki ciri khas tersendiri yang akan muncul ketika seseorang lelah/Photo by Anthony Tran on Unsplash

Biasanya orang yang mengalami kesulitan berinovasi tanda dirinya butuhnya istirahat kreatif.  Kreativitas lebih dari sekedar seni, perlu energi yang dibutuhkan untuk pemecahan masalah.

Saundra menyarankan agar orang yang mengalami ini untuk mengapresiasi keindahan dalam bentuk apapun. Seperti keindahan alam yaitu lautan, gunung, dan pepohonan. Contoh lainnya bisa dengan keindahan ciptaan seperti seni musik dan tari.  

Hal tersebut termasuk istirahat kreatif, karena dari sana akan mendapatkan banyak inspirasi.

Itulah sejumlah istirahat yang perlu diketahui. Harapannya setelah ini kita semua tahu mengatasi kelelahan dengan cara yang tepat.

Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya