Dokter Ungkap Puasa Tak Selalu Bikin Gula Darah Turun

Puasa tidak selalu menurunkan kadar gula darah dalam tubuh, jika pola hidup tidak diperhatikan dengan baik.

oleh Tim Health diperbarui 21 Apr 2024, 08:00 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2024, 08:00 WIB
Peringati Hari Diabetes Sedunia, Penumpang Kereta Cek Gula Darah Gratis
Penumpang mengecek gula darah gratis di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (14/11/2021). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Novo Nordisk Indonesia ini, berfokus pada penyakit diabetes untuk memperingati Hari Diabetes Sedunia yang jatuh tiap tanggal 14 November. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Puasa memang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun, Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr Farid Kurniawan mengatakan, puasa tidak selalu menurunkan kadar gula darah dalam tubuh, jika pola hidup tidak diperhatikan dengan baik.

"Puasa Ramadhan, kita tahunya gula darah pasti bagus, rendah. Tapi itu tidak selalu yang terjadi," katanya Farid di Jakarta, Sabtu, dilansir Antara.

Kadar gula dalam darah, jelas Farid, tidak hanya dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi, melain juga pola tidur yang dijalani.

Menurutnya, Bulan Ramadhan mempengaruhi pola tidur setiap orang yang berpuasa. Namun, hal tersebut kadang tidak diperhatikan banyak orang, salah satunya penderita diabetes, sehingga gula darah penderita diabetes tetap tinggi meskipun berpuasa.

Kondisi tersebut, menurut Farid, dapat mempengaruhi kondisi tubuh penderita diabetes seusai Ramadhan, seperti saat merayakan Idul Fitri dan melakukan halalbihalal yang kerap menyajikan aneka jenis makanan.

"Kalau tidak dikendalikan dengan baik, maka bisa berisiko pada pasien diabetes, karena bisa membuat gula darah rendah sekali atau hipoglikemia dan juga bisa tinggi sekali atau hiperglikemia," ujarnya.

Guna mengendalikan gula darah, Farid menganjurkan penderita diabetes untuk menjaga mulut dari 3J atau jenis, jumlah, dan jadwal makanan setelah Idul Fitri. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Diabetesi Harus Makan Teratur

Ia mengimbau penderita diabetes harus makan secara teratur sesuai jadwal, dengan tiga kali makan berat dan dua kali makan ringan, dengan memberikan jumlah atau porsi makan sesuai anjuran dokter, serta memilih jenis makanan dengan indeks glikemik yang rendah seperti buah-buahan dan kacang-kacangan.

 


Diabetesi Diimbau Tidak Konsumsi Produk Olahan Tepung

Selain itu, ia juga mengimbau kepada penderita diabetes untuk tidak mengonsumsi produk olahan tepung seperti roti dan mi karena memiliki indeks glikemik yang tinggi.

Farid juga mengimbau masyarakat untuk melakukan olahraga, seperti latihan aerobik sebanyak tiga sampai lima kali per minggu, dengan waktu 30-45 menit per sesi, ditambah dengan latihan beban ringan setidaknya dua kali seminggu untuk menstabilkan massa otot dan gula darah.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya