6 Tips Jaga Ginjal Anak Tetap Sehat, Termasuk Batasi Minuman Manis dan Makanan Asin

Salah satu penyebab ginjal perlu cuci darah adalah karena gaya hidup tidak sehat seperti mengonsumsi minuman manis dan makanan tinggi garam.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 29 Jul 2024, 06:34 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2024, 06:26 WIB
Membuat Ginjal Lebih Sehat
Ilustrasi Menjaga Ginjal si Kecil Tetap Sehat Jauh dari Cuci Darah Credit: freepik.com

Liputan6.com, Jakarta Topik cuci darah pada anak sekitar 1-2 pekan terakhir ramai dibicarakan. Berawal dari konten di media sosial yang menyebut banyak anak kecil cuci darah.

Cuci darah atau hemodialisa merupakan salah satu terapi pengganti ginjal pada pasien gagal ginjal kronik. Mengutip laman Kementerian Kesehatan RI cuci darah adalah proses pembersihan darah dari sampah sisa metabolisme dan cairan yang berlebih oleh bantuan ginjal buatan dan mesin hemodialisa.

Kok Bisa Masih Kecil Sudah Cuci Darah?

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso SpA(K) beberapa penyebab yang membuat anak membutuhkan cuci darah. Diantaranya adalah ada kelainan bawaan kongenital pada ginjal.

"Pada kasus ini, anak tersebut sudah sejak lahir memiliki kelainan pada ginjal atau ada kista," jelas Piprim.

Lalu, anak dengan lupus juga bisa memengaruhi ginjal yang berujung pada cuci darah. Kemudian, Piprim juga menyebut gaya hidup tidak sehat juga bisa berujung pada cuci darah terutama pada anak dengan obesitas.

"Anak-anak yang obesitas mengalami low grade inflamation atau inflamasi derajat rendah yang berlangsung secara kronik, lalu ditambah (dengan faktor lain) seperti hipertensi ini bisa merusak ginjal dan lama-kelamaan bisa menyebabkan ginjal rusak yang perlu cuci darah," jelas Piprim. yang

Mengingat gaya hidup juga bisa memengaruhi kesehatan ginjal, maka Piprim mengingatkan orangtua untuk bersama-sama menjaga ginjal anak sehat sehingga tidak perlu sampai cuci darah:

1. Biasakan minum air putih

Beri anak air putih sebagai asupan cairan sehari-hari. Pada anak dengan berat badan 20 kg maka butuh 1,5 liter air per hari.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Hindari Minuman Manis dan Batasi Asupan Garam

2. Hindari minuman manis

Jangan beri anak minuman manis tinggi gula yang banyak ditemukan di warung maupun minimarket. 

"Hindarkan dari minuman manis, baik manis karena gula maupun pemanis seperti sirup jagung yang banyak terdapat pada softdrink di minimarket yang ratusan jenisnya baik dalam bentuk gelas atau botol," ingat Piprim.

3. Batasi asupan garam

"Ini juga bijak jangan terlalu berlebihan," tegasnya.

Mengacu pada laman IDAI, anak di bawah usia 1 tahun, anak sebaiknya diberikan garam sesedikit mungkin. Lalu, seiring bertambah usia anak boleh diberi garam dengan jumlah terbatas.

 


Segera Atasi Obesitas

4. Konsumsi Obat Harus Advis Dokter

"Obat-obatan tertentu bisa berpotensi bahayakan ginjal maka jangan sembarang mengonsumsi obat. Harus ada advis dari dokter," kata Piprim.

5. Segera Atasi Obesitas

Pada anak yang sudah obesitas, segera tangani berat badan berlebihan tersebut agar tak jadi biang kerok penyakit degeneratif di kemudian hari.

"Penelitian di Jogja, 90 pesen anak remaja itu obesitas itu megnalami insulin resisten yang artinya dalam beberapa tahun ke depan 5-10 tahun ke depan bisa berubah menjadi diabetes dan penyakit metabolik lainnya" katanya.

 


6. Biasakan Olahraga Sejak Kecil

 

Upayakan anak sejak dini sudah berolahraga tidak perlu overtraining tapi tidak juga kekurangan. Pada saat olahraga, kata Piprim, aliran darah beredar dengan cepat yang baik untuk organ-organ tubuh seperti jantung dan ginjal.

Piprim pun mengingatkan orangtua harus beri contoh agar anak pun ikut semangat berolahraga.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya