Sepekan Lebih Pelaksanaan MBG, Begini Komentar Dokter Gizi Klinik Soal Menu yang Disajikan

Begini kata dokter gizi klinik soal menu MBG setelah sepekan lebih berjalan.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 15 Jan 2025, 14:33 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2025, 14:00 WIB
Sepekan Lebih Pelaksanaan MBG, Begini Komentar Dokter Gizi Klinik Soal Menu yang Disajikan
Sepekan Lebih Pelaksanaan MBG, Begini Komentar Dokter Gizi Klinik Soal Menu yang Disajikan, Jakarta (15/1/2025). Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah berjalan lebih dari sepekan. Pelaksanaan program besutan Presiden Prabowo Subianto ini mendapat evaluasi dari berbagai pihak termasuk kalangan dokter gizi.

Dokter spesialis gizi klinik subspesialis nutrisi pada kelainan metabolisme gizi, Ida Gunawan, menyampaikan bahwa program MBG perlu tetap kembali pada prinsip gizi seimbang.

“Kalau makan bergizi gratis kan yang dikhawatirkan nanti menunya enggak cocok atau enggak memenuhi efek gizi. Prinsipnya kembali ke gizi seimbang jadi pada waktu memberikan makan itu ada yang namanya karbohidrat dan saya lihat gambarnya ada nasi kan karbohidrat,” kata Ida kepada Health Liputan6.com usai peluncuran Smart Report 2.0 dan New Feature Health Plan Prodia di Jakarta, Rabu (15/1/2025).

Ida juga melihat, dalam pemberian MBG, ada protein hewani dan nabati. Protein hewaninya ayam teriyaki dan nabatinya tahu.

“Kemudian ada seratnya, untuk mendapat vitamin dan mineral mereka dapatnya dari sayur-sayuran, tumis kacang panjang. Kemudian buahnya saya lihat ada jeruk dan tinggal airnya. Saya pikir itu udah memenuhi kriteria gizi seimbang, so it’s ok,” paparnya.

Ida berharap, program MBG ini terus dilakukan karena pemberian makanan bergizi gratis bukan hanya bertujuan memperbaiki gizi, tapi ada sesuatu yang perlu diajarkan kepada anak.

“Mereka lihat, yang namanya gizi seimbang itu seperti apa, selama ini kan hanya foto-foto. Mereka lihat makanan gizi seimbang tuh seperti itu, jadi ada yang diajarkan,” ucapnya.

Apa Harus Selalu Ada Susu?

Selama pelaksanaan MBG, anak-anak tidak mendapatkan susu setiap hari. Menurut Ida, jika nutrisi pengganti susu sudah didapatkan, maka susu bukan lagi hal wajib.

“Kalau dulu kita belajar mengenai 4 sehat 5 sempurna, disempurnain dengan susu. Sekarang bukan 4 sehat 5 sempurna, sekarang kita sebut gizi seimbang.”

“Susu itu punya apa sih? Susu itu sumber lemak, protein, kalsium, vitamin yang lain, selama Anda bisa mengubah ke bahan makanan sumber ya nggak perlu sebetulnya.”

Ida memberi contoh, jika anak minum susu karena butuh protein, maka ini bisa diganti dengan sumber lain yang lebih murah seperti telur dan teri basah.

“Kalau lemak, bisa makan tumis atau makanan yang diolesi olive oil, itu kan mudah sekali. Vitamin dan mineral juga bisa didapat dari bahan lain, ikan teri itu bagus banget. Jadi enggak perlu nangkepin si susu yang enggak ada,” terang Ida.

Susu Bukan Hal Wajib

Ida menyimpulkan, susu bukan hal wajib dan harus selalu ada dalam makanan gizi seimbang.

“Susu bukan menjadi satu hal yang wajib harus ada selama yang kita bicarakan bukan bentuk makanan susunya tapi zat gizi apa yang ada di dalam itu. Kalau zat ini bisa dipindahkan ke tempat yang lain ya enggak perlu harus ada di susu,” kata Ida.

Seperti diketahui, program MBG dilakukan bertahap di berbagai sekolah, baik sekolah dasar (SD) maupun sekolah menengah atas (SMA).

Baru-baru ini, sekolah luar biasa atau SLB juga menjadi salah satu sasaran pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Salah satu SLB yang telah merasakan program ini adalah SLB B&C Cahaya Jaya, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

MBG untuk Siswa SLB

Pemberian MBG pada para siswa difabel ditinjau langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno pada Senin, 13 Januari 2025.

Dalam kunjungan tersebut, Pratikno didampingi oleh Pj Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi, pejabat dari Kemendikdasmen, Badan Pangan Nasional, Kepala Sekolah SLB B&C Cahaya Jaya, Ketua Yayasan Cahaya Jaya, dan sejumlah pejabat terkait.

Pratikno mengecek langsung pelaksanaan makan gratis di kelas-kelas SLB. Dia menyaksikan anak-anak dengan senang menikmati makanan bergizi yang terdiri dari nasi, ayam kandar, tahu, tumis kacang panjang, dan buah pisang. Ia juga sempat berinteraksi dengan para murid dan menanyakan rasa makanan yang disajikan.

"Bagaimana rasanya, enak tidak?" tanya Menko PMK kepada para murid. Dengan antusias, para murid serempak menjawab, "Enak, lezat!"

"Delicious, very delicious," timpal murid lainnya.

Para murid juga menyampaikan aspirasinya dengan antusias kepada Pratikno. Bahkan, ada yang menyampaikan secara langsung ungkapan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming yang telah membuat program makan bergizi gratis.

"Terima kasih Pak Prabowo telah membuat makan bergizi gratis ini," ucap salah satu murid.

Program MBG merupakan salah satu program unggulan presiden yang telah mulai dilaksanakan sejak 6 Januari 2025.

Program ini bertujuan meningkatkan kesehatan dan gizi anak-anak Indonesia, terutama bagi kelompok yang membutuhkan perhatian khusus, seperti anak-anak berkebutuhan khusus di SLB.

Infografis Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Diubah Jadi Makan Bergizi Gratis. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Diubah Jadi Makan Bergizi Gratis. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya