`Scrub` Gula Putih, Bukan Percantik Justru Menyakiti Kulit

Bentuk gula pasir yang kotak justru membuat guratan-guratan pada kulit serta dapat membuat rusaknya jaringan kulit.

oleh Kusmiyati diperbarui 30 Agu 2013, 08:30 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2013, 08:30 WIB
cuci-muka-130817b.jpg
Proses menggosok kulit atau scrubbing banyak dipilih pria dan wanita untuk mengangkat sel kulit mati agar tampak segar, cantik dan sehat. Perawatan menggunakan scrub memang dapat dilakukan sendiri di rumah tidak perlu ke salon.

Untuk perawatan menggunakan scrub berbahan alami di rumah, tidak sedikit orang menggunakan gula pasir untuk membantu mengangkat sel kulit mati.

Penggunaan gula pasir sebagai scrub ternyata menurut Spesialis Dokter Kulit dan Kelamin, dr. Ratna Komala Dewi, SpKK, MKes bukan pilihan yang baik justru menyakiti kulit.

"Menggunakan gula sebagai scrub tubuh atau muka bukanlah pilihan yang baik dan tepat, karena bentuk gula tidak homogen sedangkan scrub yang baik yang bentuknya bulat (homogen)," ujar dr. Ratna Komala Dewi SpKK, MKes saat diwawancarai Liputan6.com usai acara Launching of Sumber Ayu Lulur Mandi, di Commune Cafe and Bistro Jakarta, ditulis Jumat (30/8/2013).

Bentuk gula pasir yang kotak menurut dr. Ratna justru membuat guratan-guratan pada kulit serta dapat membuat rusaknya jaringan kulit.

"Gula itu memang terlihat seperti bulat namun bentuknya itu kotak sehingga untuk dibuat scrub justru malah membuat tampilan kulit menjadi rusak," jelasnya.

Dokter yang berpraktik di RKD's Clinic ini mengatakan untuk melakukan scrubbing sebaiknya pilih scrub yang memang ukuran dan bentuknya tidak melukai kulit.

"Bentuk scrub yang baik itu bulat, tidak kasar dan tidak menyakiti kulit saat dilakukan scrubbing atau penggosokan," jelasnya.

(Mia/Abd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya