Hindari Plastik untuk Wadah Pangan Agresif

Bahan kimia yang ada pada kemasan pangan perlu dihindari dari pangan yang sifatnya agresif.

oleh Kusmiyati diperbarui 19 Okt 2013, 10:00 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2013, 10:00 WIB
kantong-plastik-hitam-131011b.jpg
Bahan kimia yang ada pada kemasan pangan seperti senyawa PB, semikarbazid (SEM) dan ester ftalat (DEHP dan DIDP) perlu dihindari dari pangan yang sifatnya agresif.

Hal ini karena salah satu faktor yang mengendalikan besarnya migrasi yaitu pangan agresif, selain itu durasi kontak yang lama dan suhu kontak yang tinggi juga berpengaruh.

"Kemasan pangan perlu dihindari dari pangan agresif karena mempermudah bahan kimia berbahaya bermigrasi ke makanan yang berkontak langsung," tutur Direktur Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya BPOM, Drs. Mustofa, Apt, Mkes.

Pangan agresif menurut Mustofa yang memiliki sifat asam, panas dan berminyak.

"Asinan, gorengan panas dan berminyak merupakan contoh pangan agresif yang mudah sekali terpapar bahan kimia dari kemasan pangan plastik," ungkap Mustofa ditulis Sabtu (19/10/2013).

Pangan asam seperti asinan bersifat mudah menarik senyawa berbahaya dalam kemasan dan mengontaminasi ke cairan asinan.
Gorengan atau rendang, bila makanan tersebut menempel pada kemasan plastik maka senyawa berbahaya yang ada akan mengontaminasi makanan dan mengganggu kesehatan yang mengonsumsinya.

"Kalau rendang saat ditutupi plastik bila tidak menyentuh ya nggak apap-apa tetapi kalau menyentuh itu yang berbahaya," jelas Mustofa. (Mia/Mel)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya