5 Cara Mengontrol Gula Darah dan Kolesterol Secara Alami, Wajib Diperhatikan

Kontrol gula darah dan kolesterol dengan cara alami dan efektif. Dapatkan tips sehat untuk menjaga kesehatan Anda!

oleh Mochamad Rizal Ahba Ohorella diperbarui 04 Nov 2024, 16:09 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2024, 16:09 WIB
Manfaat daun kelor untuk kesehatan
Ilustrasi cek gula darah. (pexels.com/@wdnet)

Liputan6.com, Jakarta Mengontrol kadar gula darah dan kolesterol secara alami merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan. Gula darah yang tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius, seperti diabetes, sementara kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Oleh karena itu, memahami cara mengelola kedua faktor ini melalui pendekatan alami dapat membantu Anda menjaga tubuh tetap sehat dan berfungsi optimal. Pendekatan alami dalam mengontrol gula darah dan kolesterol melibatkan kombinasi antara pola makan yang seimbang, aktivitas fisik yang teratur, dan manajemen stres yang efektif. 

Selain itu, aktivitas fisik seperti berjalan kaki, yoga, atau bersepeda dapat membantu meningkatkan metabolisme dan kesehatan jantung. Dengan mengadopsi gaya hidup yang sehat, Anda tidak hanya dapat mengendalikan kadar gula darah dan kolesterol, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (4/11/2024).

1. Menjaga Bobot Ideal

Ilustrasi Timbangan Badan. (foto: Pinterest/Sustain Health).
Gambar Timbangan Tubuh. (sumber: Pinterest/Sustain Health).

Mempertahankan berat badan pada tingkat ideal adalah salah satu metode alami untuk mengontrol kadar gula darah. Kelebihan berat badan dapat menyulitkan pengelolaan kadar gula darah. Berdasarkan penelitian dari Siloam Hospitals, memiliki berat badan yang ideal dapat meningkatkan penyerapan kolesterol baik (HDL), yang pada akhirnya membantu mengurangi risiko kolesterol tinggi. Selain itu, penurunan berat badan juga dapat meningkatkan sensitivitas insulin, yang sangat penting untuk menjaga kestabilan kadar gula darah.

Untuk memulai proses penurunan berat badan, Anda bisa mengurangi asupan kalori dan meningkatkan aktivitas fisik. Memilih makanan rendah lemak dan tinggi serat serta berolahraga secara teratur dapat membantu mencapai berat badan ideal. Program penurunan berat badan yang sehat dan berkelanjutan lebih efektif dibandingkan dengan diet ketat yang hanya memberikan hasil sementara.

2. Mengatasi Stres Secara Efektif

Ilustrasi Stress. (foto: Pinterest/People).
Gambar tentang stres. (sumber: Pinterest/People).

Ketika stres tidak dikelola dengan baik, anda ini dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah karena pelepasan hormon stres. Stres juga sering kali membuat anda merasa ingin mengonsumsi makanan manis. Jika stres berlangsung lama tanpa penanganan, sikap ini dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam tubuh. Oleh karena itu, mengelola stres secara efektif sangat penting, misalnya dengan berolahraga, bermeditasi, atau melakukan hobi yang menyenangkan.

Pengelolaan stres juga dapat dilakukan melalui teknik relaksasi seperti yoga dan latihan pernapasan dalam. Mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas setiap malam sangat penting untuk mengurangi stres. Berbicara dengan teman, keluarga, atau konselor profesional tentang perasaan Anda juga bisa membantu mengelola stres dengan lebih baik.

3. Makan Makanan Tinggi Serat

Ilustrasi Makanan Berserat. (foto: Pinteres/Rippy Stock Official).
Gambar Makanan Kaya Serat. (sumber: Pinterest/Rippy Stock Official).

Mengonsumsi makanan yang kaya serat memberikan banyak keuntungan bagi kesehatan. Serat memiliki peran penting dalam mengikat lemak dan mengurangi penyerapan kolesterol di usus. Dengan rutin mengonsumsi makanan yang tinggi serat, tubuh anda menjadi lebih efektif dalam mengatur kadar gula darah. Beberapa contoh makanan yang kaya serat dan disarankan untuk dikonsumsi antara lain adalah buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Serat larut, yang dapat ditemukan dalam oatmeal dan apel, mampu menurunkan kadar kolesterol dengan mengurangi penyerapan kolesterol di usus. Selain itu, serat juga memberikan rasa kenyang lebih lama, membantu mengontrol jumlah kalori yang dikonsumsi, dan mencegah lonjakan gula darah setelah makan.

4. Porsi Makanan

Ilustrasi Porsi Makan. (foto: Pinterest).
Gambar Porsi Makanan. (sumber: Pinterest).

Mengatur porsi makan dengan hati-hati merupakan kunci untuk mempertahankan kestabilan kadar gula darah. Tindakan ini penting tidak hanya bagi penderita diabetes, tetapi juga bagi semua orang, karena dapat membantu mencegah obesitas. Beberapa cara yang dapat dilakukan termasuk memperhatikan komposisi makanan, mengonsumsi makanan dalam porsi kecil namun lebih sering, dan menikmati makanan dengan perlahan agar tubuh memiliki waktu untuk merasakan kenyang.

Membagi porsi makan menjadi beberapa kali dalam sehari, seperti tiga kali makan utama dan dua kali camilan, dapat membantu menjaga keseimbangan kadar gula darah. Pilihlah camilan sehat seperti buah segar atau kacang-kacangan untuk menghindari lonjakan gula darah yang tiba-tiba. Memperhatikan ukuran porsi, terutama untuk makanan yang tinggi kalori, juga sangat penting.

5. Periksa Rutin Kadar Gula dan Kolesterol

Peringati Hari Diabetes Sedunia, Penumpang Kereta Cek Gula Darah Gratis
Penumpang mengecek gula darah gratis di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (14/11/2021). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Novo Nordisk Indonesia ini, berfokus pada penyakit diabetes untuk memperingati Hari Diabetes Sedunia yang jatuh tiap tanggal 14 November. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menjalani gaya hidup sehat saja tidak cukup; sangat penting untuk secara rutin memeriksa kadar gula darah dan kolesterol Anda. Dengan melakukan pemeriksaan berkala, Anda dapat memantau kadar gula dan kolesterol dalam tubuh, sehingga bisa segera mengambil tindakan jika terdapat perubahan yang signifikan. Pemeriksaan rutin memungkinkan deteksi dini masalah kesehatan, yang pada gilirannya memungkinkan penanganan lebih efektif.

Frekuensi pemeriksaan ini dapat bervariasi, tergantung pada risiko kesehatan individu dan rekomendasi dari tenaga medis. Bagi mereka yang berisiko tinggi atau sudah didiagnosis dengan diabetes atau kolesterol tinggi, pengecekan bisa lebih sering dilakukan. Pastikan Anda mengikuti saran dokter mengenai jadwal pemeriksaan dan tindakan yang perlu diambil berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya