Mengatasi Pengaruh Ibu dalam Hubungan, Ini 3 Indikasi Penting yang Perlu Diperhatikan

Salah satu tantangan dalam keluarga yang dapat mengganggu keharmonisan adalah ketika seorang pria masih dikendalikan oleh ibunya.

oleh Mochamad Rizal Ahba Ohorella diperbarui 04 Nov 2024, 14:09 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2024, 14:09 WIB
Toxic Relationship
Hubungan beracun harus dihindari saat menjalin asmara, hal ini bisa ditandai dengan beberapa ciri-ciri. (Foto: Freepik/stefamerpik)

Liputan6.com, Jakarta Dalam sebuah hubungan, memahami dinamika keluarga pasangan adalah aspek penting yang sering kali diabaikan. Salah satu dinamika yang dapat mengganggu keharmonisan hubungan adalah ketika seorang pria masih berada di bawah pengaruh kuat ibunya. Kondisi ini dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan pasangan, mulai dari pengambilan keputusan hingga interaksi sehari-hari.

Sering kali, pria yang berada dalam situasi semacam ini mungkin tidak menyadari bahwa dominasi ibunya sangat memengaruhi kehidupannya, termasuk dalam keputusan yang seharusnya bersifat pribadi. Pengaruh ibu yang terlalu dominan dapat menimbulkan ketegangan dan konflik dalam hubungan, terutama jika pasangan merasa bahwa keputusan penting dalam hidup mereka tidak sepenuhnya menjadi keputusan bersama.

Dalam beberapa kasus, sikap ini dapat menyebabkan perasaan frustrasi dan ketidakpuasan pada pasangan, yang akhirnya berdampak pada kualitas hubungan secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda ketika pasangan Anda masih berada di bawah kendali ibunya, agar dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga keharmonisan hubungan, dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (4/11/2024).

 

1. Ibu Selalu Diajak Bicara Soal Urusan Pribadi

Ibu selalu terlibat dalam masalah-masalah pribadi.
Ibu kerap ikut campur urusan pribadi. Foto: Freepik

Salah satu indikasi bahwa seorang pria masih berada di bawah pengaruh ibunya adalah ketika ibunya selalu ikut campur dalam urusan pribadi yang seharusnya diselesaikan bersama pasangan. Kebiasaan pria untuk mendiskusikan semua masalah hubungan dengan ibunya dapat menunjukkan bahwa ia belum sepenuhnya matang secara emosional. Selain itu, pandangan ibunya bisa sangat mempengaruhi cara pria tersebut memandang dan menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Menurut Confidentman.net, keterlibatan ibu dalam hubungan sering kali memicu konflik, terutama ketika nasihat yang diberikan tidak cocok dengan situasi hubungan yang sebenarnya. Ibu yang terlalu campur tangan mungkin malah memperburuk keadaan, terutama jika ia tidak menyukai pasangan anaknya. Dalam jangka panjang, sikap ini bisa merusak hubungan dan membuat pria kesulitan untuk berkomitmen sepenuhnya.

Pria yang selalu melibatkan ibunya dalam urusan pribadi sering kali merasa bahwa ibunya memiliki pengetahuan terbaik dalam segala tindakan. Akibatnya, pasangan bisa merasa diabaikan dan tidak memiliki kesempatan untuk membangun hubungan yang sehat dan mandiri.

2. Ibunya Berperan Penting dalam Keputusan Hidupnya

Pria yang masih dikontrol oleh ibunya sering kali mengalami kesulitan dalam membuat keputusan.
Pria yang masih dipengaruhi oleh ibunya sering menghadapi tantangan dalam mengambil keputusan. Foto: Freepik

Salah satu indikasi yang paling nyata bahwa seorang pria masih berada di bawah pengaruh ibunya adalah ketika sang ibu memiliki peran besar dalam menentukan berbagai aspek kehidupan pria tersebut. Mulai dari pilihan busana, tempat tinggal, hingga keputusan finansial, ibu yang dominan akan selalu memiliki pengaruh signifikan dalam kehidupan sehari-hari pria tersebut. Situasi ini dapat membuat pasangan merasa bahwa hubungan yang dijalani tidak hanya melibatkan pria tersebut, tetapi juga ibunya.

Menurut Confidentman.net, pria yang tumbuh di bawah asuhan ibu yang dominan sering kali percaya bahwa ibunya lebih mengetahui apa yang terbaik untuk dirinya. Tindakan ini dapat membuat pria tersebut enggan menentang keputusan ibunya, meskipun keputusan tersebut mungkin bertentangan dengan keinginan atau kebutuhannya sendiri. Ketakutan untuk mengecewakan ibu menjadi alasan utama yang membuat pria ini terus menerus mengikuti keinginannya.

Dalam sebuah hubungan, situasi ini bisa menjadi sangat menantang karena pasangan akan merasa bahwa ibu dari pria tersebut memiliki kontrol penuh atas banyak aspek kehidupan. Bagi pria, belajar untuk melepaskan diri dari pengaruh ibunya dan mengambil keputusan sendiri adalah langkah penting menuju kedewasaan emosional serta untuk membangun hubungan yang sehat dan bahagia.

3. Kesulitan Membuat Keputusan Tanpa Ibu

Tantangan dalam Hubungan
Menjaga hubungan dengan orang tersayang memiliki tantangan tersendiri (Foto: Pexels.com)

Pria yang masih di bawah kendali ibunya sering kali mengalami kesulitan dalam membuat keputusan tanpa persetujuan dari ibunya. Tindakan ini bisa terlihat dari keputusan sederhana seperti memilih tempat makan hingga keputusan besar seperti pilihan karier. Ketergantungan ini membuat pria tersebut ragu untuk bertindak tanpa berkonsultasi dengan ibunya terlebih dahulu, bahkan untuk urusan yang seharusnya hanya melibatkan pasangan.

Menurut Confidentman.net, pria yang berada di bawah kendali ibunya cenderung selalu mencari validasi dari ibunya sebelum melakukan sesuatu. Ketika ada keputusan yang diambil tanpa persetujuan ibu, pria tersebut mungkin akan merasa cemas atau tidak nyaman. Sikap ini menunjukkan bahwa pengaruh sang ibu masih sangat kuat, bahkan lebih dari keinginan pria itu sendiri.

Selain itu, pria yang kesulitan membuat keputusan mandiri ini sering merasa terjebak dalam situasi di mana ia harus selalu menyenangkan ibunya, meskipun itu berarti mengorbankan kebahagiaannya sendiri. Terkadang, sang ibu menggunakan rasa bersalah atau manipulasi emosional untuk mempertahankan kontrol tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya