Lirik Lagu Hymne Guru: Menggali Sejarah Lagu Penuh Makna untuk Pahlawan Pendidikan

Hymne Guru adalah lagu karya Sartono yang menjadi simbol penghormatan bagi para guru. Diciptakan pada tahun 1980, lagu ini menjadi bagian penting dari perayaan Hari Guru Nasional dan Hari Pendidikan di Indonesia.

oleh Alieza Nurulita diperbarui 22 Nov 2024, 15:59 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2024, 15:45 WIB
Sartono, Sosok dibalik Lagu Hymne Guru
Sartono, Sosok dibalik Lagu Hymne Guru. (Merdeka.com/Geiska Vatikan Isdy).

Liputan6.com, Jakarta Setiap tanggal 25 November, lagu Hymne Guru selalu menggema di berbagai sudut Indonesia, mengiringi perayaan Hari Guru Nasional. Lagu ini tidak hanya menjadi pengiring upacara, tetapi juga simbol penghormatan kepada para guru yang berjasa dalam membangun generasi penerus bangsa.

Diciptakan oleh Sartono, seorang guru seni musik dari Madiun, Jawa Timur, pada era 1980-an, lagu ini membawa pesan yang dalam tentang pengabdian guru sebagai pelita dalam kegelapan. Meskipun Sartono sendiri adalah seorang guru honorer, lirik ciptaannya menggambarkan besarnya peran guru dengan penuh penghormatan dan rasa syukur.

Namun, di balik kemegahan melodi dan liriknya, tersimpan cerita inspiratif dari perjuangan Sartono dalam menciptakan lagu ini. Mulai dari tantangan hidup sebagai guru honorer hingga pengakuan nasional yang akhirnya ia raih, Hymne Guru menjadi bukti dedikasi tak tergoyahkan kepada dunia pendidikan.

Awal Mula Hymne Guru: Inspirasi dari Kehidupan Sartono

Sartono menciptakan Hymne Guru pada tahun 1980 untuk mengikuti sebuah sayembara yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Nasional. Ia hanya memiliki waktu dua minggu untuk menulis lirik dan melodi yang menggambarkan sosok guru sebagai pahlawan.

Inspirasi lagu ini berasal dari pengalamannya sendiri sebagai guru honorer yang penuh keterbatasan. Selama bertahun-tahun, Sartono mengajar tanpa status Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan tanpa jaminan dana pensiun, namun tetap mengabdikan diri kepada dunia pendidikan.

Dalam lagu ini, ia menggambarkan guru sebagai “pelita dalam kegelapan” dan “patriot tanpa tanda jasa.” Kiasan-kiasan tersebut lahir dari pandangannya terhadap profesi guru yang dianggapnya setara dengan pahlawan bangsa, meski sering kali kurang dihargai.

Makna Mendalam di Balik Lirik Hymne Guru

Lirik Hymne Guru mengandung pesan yang mendalam tentang peran guru sebagai sosok sentral dalam pendidikan. Frasa seperti “Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku” dan “Engkau bagai pelita dalam kegelapan” menggambarkan penghormatan tulus kepada pengabdian guru.

Melodi sederhana namun penuh emosional dari lagu ini semakin mempertegas pesan moral tentang pentingnya menghormati guru. Tidak heran, lagu ini menjadi favorit untuk dinyanyikan dalam upacara peringatan Hari Guru Nasional maupun Hari Pendidikan Nasional.

Makna “guru sebagai patriot tanpa tanda jasa” dalam lirik juga mencerminkan perjuangan Sartono dan banyak pendidik lainnya yang bekerja tanpa pamrih demi mencerdaskan bangsa. Lagu ini menjadi simbol penghormatan bagi semua guru di Indonesia.

Lirik lagu Hymne Guru

Terpujilah

Wahai engkau ibu bapak guru

Namamu akan selalu hidup

Dalam sanubariku

 

Semua baktimu akan kuukir

Di dalam hatiku

Sebagai prasasti terima kasihku

Tuk pengabdianmu

 

Terpujilah wahai ibu bapak guru

Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku

Semua baktimu akan kuukir didalam hatiku

Sebagai prasasti terima kasihku

 

Tuk pengabdianmu

Engkau bagai pelita dalam kegelapan

Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan

Engkau patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa

Pengakuan Nasional: Hymne Guru Jadi Lagu Wajib

Setelah memenangkan sayembara, Hymne Guru resmi dijadikan lagu wajib nasional pada tahun 1980. Lagu ini segera mendapatkan tempat di hati masyarakat, khususnya di kalangan pendidik dan siswa.

Selain hadiah uang Rp750 ribu dari sayembara, Sartono juga menerima penghargaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2000 dan 2005 atas kontribusinya melalui lagu ini.

Sebagai lagu wajib, Hymne Guru kini selalu dikumandangkan dalam upacara bendera di sekolah-sekolah, khususnya saat peringatan Hari Guru dan Hari Pendidikan Nasional. Lagu ini menjadi warisan budaya yang terus menghormati jasa para guru di seluruh Indonesia.

Tantangan Moral: Pesan Sartono untuk Generasi Muda

Dalam wawancaranya pada 2008, Sartono mengungkapkan keprihatinannya terhadap menurunnya penghormatan siswa kepada guru. Ia merasa kewibawaan guru mulai luntur, terbukti dengan banyaknya berita tentang siswa yang bersikap kurang sopan terhadap guru.

Ia berharap lagu Hymne Guru dapat menjadi pengingat pentingnya hubungan harmonis antara siswa dan guru. Menurutnya, hubungan yang baik di sekolah akan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai dengan maksimal.

Pesan ini relevan hingga kini, di mana pendidikan moral menjadi bagian penting dalam mendidik generasi muda untuk lebih menghargai para pendidik mereka.

Warisan Sartono: Inspirasi yang Tak Lekang oleh Waktu

Meskipun Sartono telah berpulang pada 1 November 2015 akibat komplikasi kesehatan, warisannya tetap hidup melalui lagu Hymne Guru. Lagu ini tidak hanya menjadi penghormatan bagi para guru, tetapi juga simbol abadi dari perjuangan dan dedikasi Sartono terhadap dunia pendidikan.

Kesederhanaan liriknya mencerminkan kebijaksanaan seorang guru yang menginspirasi jutaan pendengar di Indonesia. Dengan melodi yang menenangkan dan penuh makna, Hymne Guru terus membawa semangat perjuangan pendidikan ke generasi berikutnya.

Kini, lagu ini menjadi bagian tak terpisahkan dari peringatan Hari Guru dan Hari Pendidikan, menyatukan bangsa dalam penghormatan kepada para pahlawan tanpa tanda jasa.

Apa tema utama dari lagu Hymne Guru?

Tema utama adalah penghormatan kepada guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa yang telah mendedikasikan hidup mereka untuk pendidikan.

Kapan Hymne Guru pertama kali diperkenalkan?

Lagu ini diperkenalkan pada tahun 1980 setelah Sartono memenangi sayembara penciptaan lagu.

Apa makna frasa “pelita dalam kegelapan” dalam lagu Hymne Guru?

Frasa ini menggambarkan peran guru yang memberikan ilmu dan bimbingan kepada murid, seperti cahaya yang menerangi kegelapan.

Mengapa lagu ini sering dinyanyikan pada Hari Guru Nasional?

 

 

 

 

 

 

Karena lagu ini menjadi simbol penghormatan terhadap jasa guru yang berjasa membangun generasi penerus bangsa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya